Prancis: Taliban Berbohong

Selasa 14-09-2021,04:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PARIS - Belum sebulan Taliban berkuasa di Afghanistan, janji-janji manis kelompok militan itu soal pemerintahan inklusif, hak lebih besar untuk perempuan dan berbagai kebijakan moderat lainnya, sudah dianggap sebagai kebohongan besar.  Adalah pemerintah Prancis yang menjatuhkan vonis tersebut kepada Taliban.

\"Mereka mengatakan mereka akan membiarkan beberapa orang asing dan warga Afghanistan pergi dengan bebas dan (berbicara) tentang pemerintahan yang inklusif dan representatif, tetapi mereka berbohong,\" kata Menteri Luar Negeri Jean-Yves Le Drian di France 5 TV, Sabtu (11/5).

Dia bahkan dengan tegas mengatakan bahwa pemerintah telah mengharamkan segala bentuk hubungan dengan rezim Taliban. \"Prancis menolak untuk mengakui atau memiliki hubungan apa pun dengan pemerintah ini. Kami menginginkan tindakan dari Taliban dan mereka akan membutuhkan ruang bernapas ekonomi dan hubungan internasional. Terserah mereka,\" ungkapnya.

Paris telah mengevakuasi sekitar 3.000 orang dan telah mengadakan pembicaraan teknis dengan Taliban untuk memungkinkan keberangkatan tersebut.

Le Drian, yang menuju ke ibu kota Qatar, Doha, Minggu, mengatakan masih ada beberapa warga negara Prancis dan beberapa ratus warga Afghanistan yang memiliki hubungan dengan Prancis yang tersisa di Afghanistan. (ant/dil/jpnn)

2

Tags :
Kategori :

Terkait