Dishub Terbitkan Buku Panduan Keselamatan

Senin 20-09-2021,10:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

CIREBON-Seluruh insan perhubungan memperingati hari perhubungan nasional (Harhubnas), 17 September 2021 lalu. Perhubungan sebagai urat nadi perekonomian memiliki peran penting dalam pembangunan Nasional.

Kabid Keselamatan Dinas Perhubungan Kabupaten Cirebon, Eddy Suzendy AMa PKB SH mengatakan, sebagai insan perhubungan sudah semestinya untuk memperingati hari besar tersebut.

Namun, bukan sekadar memeriahkan semata. Yang lebih penting adalah harus lebih memahami esensi dari peringatan tersebut.

“Harhubnas ini didasarkan pada Keputusan Menteri Perubunngan Nomor SK. 274/G/1971, tanggal 26 Agustus 1971. Tapi, itu bukan berarti hari lahirnya Perhubungan, hanya sebagai penetapan saja,” ujar Eddy kepada Radar, kemarin.

Sejatinya, kata Eddy, perhubungan itu marwahnya adalah transportasi. Yang berangkat dari bangsa Indonesia yang merdeka tanggal 17 Agustus 1945 silam.

Di situlah, dimulai jalannya pemerintahan di republik ini. Mulai dari sektor ekonomi, transportasi, dan lain sebagainya.

“Artinya, berbicara transportasi sejak zaman hindia Belanda pun sudah ada. Karena Indonesia merdeka tahun 1945, maka Harhubnas ditetapkan titik tahunnya sama dengan kemerdekaan,” terangnya.

2

Adapun tanggal 17 September 1971, sambung Eddy, adalah penetapan peringatan Harhubnas oleh Kemenhub. 

Dimana peringatan berdasarkan SK 274/G/ 1971 bukan lahirnya transportasi nasional. Sebab, jika lahirnya berdasarkan tahun 1971, berarti sebelum tanggal dan tahun tersebut belum ada transportasi  perhubungan.

“Maka, sebagai insan perhubungan harus memahami makna dari lima citra manusia perhubungan,” ungkapnya.

Ia menjelaskan, kelima citra manusia perhubungan itu diantaranya, taqwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), tanggap terhadap kebutuhan masyarakat akan pelayanan jasa yang tertib, teratur, tepat waktu, bersih dan nyaman. Yang ketiga adalah, tangguh menghadapi tantangan.

Kemudian, terampil dan berprilaku jujur, gesit, ramah, sopan serta lugas. Dan yang ke lima, tanggung jawab terhadap keselamatan dan keamanan jasa perhubungan.

“Dengan demikian, semua insan perhubungan harus paham, bukan hanya sekedar gagah-gagahan memakai atribut perhubungan bagaimana implementasi dari 5 citra,” paparnya.

Ia menyampaikan, bahwa kecelakaan transportasi di jalan raya kerap terjadi, bahkan dalam data statistik satu hari 4 orang meninggal dunia dijalan raya. Dan sepeda motor mendominasi kecelakaan tersebut. Hampir rata rata adalah usia produktif.

Oleh karena itu Dinas Perhubungan Kabupaten/Kota, bersama Yayasan Keselamatan Transportasi akan mensosialisasikan tentang resiko dan bahaya di jalan raya.

Tags :
Kategori :

Terkait