CIREBON - Satuan Tugas Sapu Bersih Pungutan Liar (Satgas Saber Pungli) melaksanakan sosialisasi di Hotel Luxton, Kota Cirebon. Turut hadir, Sekretaris Saber Pungli, Irjen Pol Agung Makbul.
Dalam wawancara kepada wartawan, Irjen Agung mengatakan, Saber Pungli sudah dibentuk tahun 2014. Sasarannya adalah oknum masyarakat dan pelayan publik yang melakukan pungli.
\"Pungli itu dengan nilai Rp 20 ribu, Rp 100 ribu. Beda dengan korupsi. Kalau korupsi uangnya besar. Itu ditangani KPK,\" kata Agung, kepada radarcirebon.com, Senin (27/9/2021).
Untuk memberantas pungli khususnya pada pelayanan publik, kata dia, presiden mengeluarkan satgas. Banyak yang sudah dilakukan. Baik pencegahan maupun OTT. Bahkan operasi tangkap tangan sudah puluhan ribu kali dilakukan.
Menurut dia, pungli itu terjadi dalam kehidupan masyarakat. Bahkan mulai dari kelahiran sampai kematian. Kendati demikian, untuk di Kota Cirebon, dirinya belum mendapatkan laporan.
Sementara di masa pandemi, Agung menyebut, paling rentan pungli pada sektor kesehatan.
Sedangkan untuk pencegahan dan pelaporan, telah ada Masyarakat Anti Punglik (Mapi). Bahkan di Kota Cirebon sudah ada Posko Saber Pungli. Lokasinya di Jalan Kapten Samadikun.
Masyarakat bisa lapor ke posko ini. Baik masalah perizinan, sertifikat, apapun terkait pelayanan publik. Termasuk pembuatan SIM.
\"Kita ingin bersih. Berkali-kali presiden mengatakan, berantas pungli. Berantas pungli,\" tegasnya. (rdh)
Baca juga:
- Ciri-ciri Geng Motor yang Ngamuk di Tegalgubug: Inisial AS, Bendera Mirip Amerika
- Diperiksa 1 Jam, Penyidik Beri Opsi, Luhut Menolak