INDRAMAYU - Pernyataan kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Kabupaten Indramayu yang dianggap melecehkan profesi wartawan, mendapat sorotan tajam dari para pemburu berita di Indramayu. Kepala BPS Ir Suhardono Kardono yang ketika menjadi narasumber untuk memberikan penjelasan terkait metode pendataan warga miskin, justru mengeluarkan pernyataan yang dianggap melecehkan profesi wartawan. Ketika itu, Kardono yang diwawancarai awak media mengeluarkan kata-kata tidak pantas dan melecehkan profesi jurnalis. Tindakan yang dilakukannya itu, dinilai telah mencederai tugas jurnalistik yang dilindungi undang-undang. Ia memaki dan mengeluarkan kata-kata kotor yang tidak sepantasnya dilontarkan pejabat publik. “Wartawan yang melaksanakan kegiatan jurnalistik mengapa harus dihalangi. Sudah menjadi tugasnya untuk melakukan peliputan dengan mencari, memperoleh, memiliki, menyimpan, mengolah, dan meyampaikan informasi kepada masyarakat. Semua itu dilindungi undang-undang. Jadi mengapa dia (Kardono, red) menghalang-halangi bahkan mengeluarkan pernyataan yang tidak semestinya dilontarkan,” tutur Dedy Mushasi, salah seorang wartawan televisi swasta nasional. Seluruh wartawan dari berbagai media, baik cetak maupun elektronik di Kota Mangga meminta Kardono menjelaskan maksud dari pernyataan yang dikeluarkannya itu, dan meminta maaf kepada secara terbuka atas pelecehan profesi wartawan ini. Saat dikonfirmasi Radar, Kamis (19/9) siang, Kardono tidak berada di tempat. Salah seorang karyawan BPS yang namanya tidak bersedia dikorankan, mengatakan, jika pimpinannya itu tengah mengikuti kegiatan di luar kota. “Tadi baru saja keluar, bapak (Kardono, red) ada kegiatan seminar di luar kota,” katanya. (cip)
Wartawan Minta Kepala BPS Klarifikasi
Jumat 20-09-2013,10:54 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :