CIREBON – Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Cirebon menggelar pelatihan bagi para pelaku Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) yang diikuiti oleh puluhan peserta dari berbagai macam jenis usaha. Dukungan terhadap para pelaku UMKM diharapkan akan dapat meningkatkan nilai omzet serta memperbanyak pelaku usaha yang ada di Kota Cirebon.
“Ada tujuh program kerja Kadin. Di antaranya Kadin Grow Up. Progam ini bagaimana Kadin menyuport para UMKM, khususnya di Kota Cirebon, untuk naik kelas,” ujar Ketua Kadin Kota Cirebon Ismayasari di sela kegiatan pelatihan reguler UMKM, Sabtu (25/9) lalu.
Menurut Ismayasari, Kadin Kota Cirebon mempunyai SDM mumpuni untuk melakukan pendampingan kepada UMKM di Kota Cirebon. “Kita optimalkan potensi dari pengurus Kadin yang ada untuk melakukan pendampingan sebagai narasumber, baik di dalam Kadin maupun di luar,” ujar dia.
Sementara itu, pengurus Kadin Kota Cirebon sekaligus Koordinator Pelatihan UMKM, Budhi Brasco mengatakan, fokus Kadin Kota Cirebon saat ini membekali pelaku UMKM untuk melek branding secara digital. Ada beberapa materi yang diberikan seperti teknik digital marketing, media sosial, hingga optimalisasi pada mesin pencari seperti Google.
“Untuk kegiatan ini, kita beri materi mengenai digital marketing. Diharapkan, pelaku UMKM di masa pandemi ini lebih bisa memanfaatkan produknya sehingga bisa menaikkan nilai jual,” kata dia.
Budhi berharap, pelatihan UMKM yang digelar Kadin Kota Cirebon memicu ketahanan ekonomi para pelaku UMKM manghadapi masa pandemi. Terlebih lagi, saat ini fitur-fitur yang mendukung digital marekting pelaku UMKM sudah sangat melimpah.
“Kami berharap, ke depannya, mereka bisa menampilkan kapasitas dengan memperbaiki sisi foto produk, narasi produk, dan bagaimana bisa produknya tampil di halaman pertama di Google,” jelasnya.
Pemateri pelatihan UMKM, Frans Pekasa menjelaskan, saat ini UMKM di Kota Cirebon didominasi generasi milenial. Sehingga, sangat pas jika mengoptimalkan fungsi media sosial sebagai sarana pemasaran.
UMKM yang rata-rata adalah generasi milenial, lanjut Frans, harus mampu meningkatkan keterampilan dalam bidang teknologi digital. Karena, ini adalah peluang bagi UMKM untuk tumbuh besar, cepat dan lebih besar dibanding para pengusaha tua yang rata-rata buta dalam teknologi digital.
Dilanjutkan Frans, UMKM harus mampu membuka diri untuk, terus belajar tentang saluran-saluran pemasaran dan distribusi baru yang jauh lebih mudah. (awr/opl)