Anak Pendiri Huawei Setelah 3 Tahun Ditahan, Dibebaskan

Rabu 29-09-2021,09:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PEMERINTAH Kanada memutuskan melepaskan anak pendiri Huawei, Meng Wanzhou, setelah mengikat kesepakatan dengan pemerintah China dan Amerika Serikat.

Sebagai gantinya, pemerintah China juga melepaskan dua warga Kanada, yakni Michael Spavor dan Michael Kovrig, yang ditahan sejak Desember 2018 akibat disangka melakukan aksi mata-mata.

Diberitakan RMOLJabar , Meng yang merupakan anak pendiri Huawei, Ren Zhengfei, langsung terbang ke China setelah dibebaskan pemerintah Kanada sebagai tahanan rumah.

Kesepakatan tersebut terjadi setelah Hakim Pengadilan Distrik Ameirka Serikat, Ann Donnelly, memutuskan mencabut seluruh sangkaan yang dialamatkan kepadanya.

Alhasil hakim pada pengadilan Kanada memutuskan Meng harus segera dibebaskan karena AS mencabut seluruh sangkaan. Hakim juga mencabut syarat bebas bersyarat terhadap Meng dengan jaminan uang setelah tiga tahun menjadi tahanan rumah.

Di sisi lain, Spavor yang seorang pengusaha dan Kovrig yang merupakan mantan diplomat kembali ke negara asalnya setelah keduanya dibebaskan pemerintah China selama seribu hari.

Dalam pidato menjelang keberangkatannya ke China, Meng menyatakan berterima kasih atas keputusan hakim. Ia menyebut kasus tersebut sangat berpengaruh dalam kehidupannya.

2

Meng ditahan aparat keamanan Kanada pada 2018 karena permintaan Amerika Serikat. Dia dituduh tidak memberi keterangan secara jujur kepada HSBC dalam proyek penjualan perangkat elektronik antara Huawei dan operator ponsel terbesar di Iran pada 2010 silam.

Saat melaksanakan kontrak dengan perusahaan Iran, Meng menjadi petinggi perusahaan Skycom yang tercatat berada di Hong Kong.

Pemerintah AS memasukkan Huawei ke dalam daftar hitam perusahaan pada 2019 dengan alasan perangkat elektronik buatan perusahaan tersebut bisa digunakan untuk mematai-matai dan mengambil data.

Selain itu, AS sejak 2018 sampai saat ini masih memberlakukan sanksi dan embargo terhadap Iran akibat program nuklir yang dituduh mengarah kepada pembuatan senjata dan keterlibatan negara itu dalam konflik di sejumlah negara di Timur Tengah.

China menganggap kasus yang disangkakan kepada Meng oleh pemerintahan AS di masa Presiden Donald Trump sarat dengan alasan politis. 

Kasus Meng juga membuat hubungan AS dan China memanas selain masalah perang dagang dan polemik Covid-19.(*)

Tags :
Kategori :

Terkait