Puluhan Warga Panjalin Ontrog Terra Cotta

Jumat 20-09-2013,11:04 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

SUMBERJAYA - Puluhan warga Blok Senin, Kampung Cigayam, RT 05 RW 02 Desa Panjalin Kidul, Kecamatan Sumberjaya, mendatangi pabrik Terra Cotta Indonesia (TCI) guna meminta pertanggungjawaban akibat banyaknya warga yang diagnosa terkena paru-paru, Kamis (19/9). Pasalnya, warga menduga beberapa anggota keluarganya terjangkit penyakit tersebut akibat keberadaan cerobong asap pabrik yang berlokasi di Desa Babakan, Kecamatan Ciwaringin, itu menyebabkan polusi udara dan debu yang menyebar ke rumah warga. Seruan puluhan warga akhirnya diterima pihak TCI untuk meminta berdiskusi terlebih dahulu. Perwakilan warga sekitar empat orang itu akhirnya berdialog dengan pihak pabrik dan menyampaikan tuntutan agar cerobong asap yang setiap hari difungsikan tidak mengganggu kesehatan warga setempat. Salah seorang tokoh masyarakat setempat H Lukman mengaku, bahwa sudah banyak warga terserang penyakit paru akibat polusi udara yang dikeluarkan pabrik di perbatasan Majalengka-Cirebon itu. Dampak tersebut dibuktikan berdasarkan hasil rontgent dari pihak rumah sakit yang memeriksa warga. \"Kedatangan kami ke sini karena sudah melihat dampak dari polusi udara pabrik. Kami sudah tersakiti dengan adanya asap dan debu yang ditimbulkan dari penggilingan batu bara di pabrik tersebut,\" tegasnya. Ia menyebutkan, sudah sekitar tujuh orang warganya terbukti mengidap penyakit baru. Hal tersebut dibuktikan dengan dibawanya tujuh hasil rekam medis dari pihak rumah sakit dengan jenis diagnosa yang sama. Terlebih, kata dia, keterangan dokter menyebutkan, bahwa kondisi lingkungan tidak asri akibat banyaknya udara polusi dengan skala tinggi. Dirinya meyakini, bukan hanya hasil ketujuh orang tersebut melainkan masih banyak warga pemukiman yang berlokasi dekat dengan wilayah pabrik terjangkit akibat polusi udara pabrik. Bahkan informasi yang diterima, pihaknya ada salah seorang warga yang meninggal dunia akibat terkena virus polusi udara. \"Kami sangat mengeluh keberadaan polusi udara yang dikeluarkan oleh pabrik itu. Cerobong pabrik itu tidak adanya filter penyaringan, sehingga mengakibatkan tingkat polusi udara yang tinggi,\" katanya. Dirinya bersama sejumlah warga yang tinggal di dekat lokasi pabrik merasa cemas dan khawatir, karena mengancam kesehatan warga akibat cerobong pabrik tersebut. Ia meminta kepada pihak pabrik untuk memberikan solusi penanganan dampak lingkungan yang sangat mengganggu kesehatan manusia. Ketua RT Nashori, membenarkan jika cerobong yang mengeluarkan asap dari pabrik tersebut sangat mengganggu. Itu dibuktikan saat waktu sore dan pagi hari beberapa lantai rumah warga di sekitar lokasi pabrik terlihat kotor. Debu yang dikeluarkan dari polusi itu menempel di lantai rumah warga. Bahkan ketika malam hari pernapasan warga juga sangat terganggu. \"Kalau bangun paginya hidung itu pada hitam kaya habis ngisap cempor (lampu temple, red) zaman dahulu. Ini jangan dibiarkan terus-terusan karena melihat kondisi kesehatan masyarakat setempat,\" imbuhnya. Sementara itu, Kepala Desa Panjalin Kidul Dudung Abdullah Yasin menambahkan, kedatangan dirinya bersama sejumlah warga untuk mengklarifikasi permasalahan yang sedang dialami warga di pemukiman sekitar pabrik itu. Dudung juga mengakui, saat dirinya awal menjabat kades sudah mendatangi pihak TCI. Pihaknya menegur keberadaan cerobong asap yang dinilai mengancam kesehatan warga. \"Saat saya tegur, pihak Terra Cotta malah bilang cerobong itu lagi masa percobaan mesin dan tidak akan difungsikan lagi. Buktinya sampai sekarang cerobong mesin malah beroperasi,\" tukasnya. Dudung menunggu kepastian solusi yang akan dikeluarkan pihak TCI guna tidak mencemaskan warga dilokasi pabrik. Sementara itu, menanggapi tuntutan warga, perwakilan pabrik TCI, Andi mengatakan, enggan berspekulasi lebih menanggapi aksi warga Panjalin Kidul tersebut. Namun demikian, pihak TCI secepatnya akan menerjunkan tim medis guna memeriksa kesehatan warga apakah memang benar terdiagnosa paru akibat cerobong pabrik tersebut. \"Senin (23/9) mendatang kami akan menerjunkan tim medin untuk memeriksa warga yang bermukim di wilayah sekitar pabrik,\" janjinya. Kedatangan puluhan warga juga turut didampingin petugas keamanan dari Polsek Sumberjaya dan Ciwaringin beserta anggota TNI Koramil untuk antisipasi dari hal-hal yang diinginkan. Puluhan warga akhirnya membubarkan diri dengan tertib dan kondusif. (ono

Tags :
Kategori :

Terkait