CIREBON - Pedagang Pasar Junjang, Kecamatan Arjawinangun, Kabupaten Cirebon menyampaikan tuntutan dan aspirasi mereka kepada bupati terkait revitalisasi pasar desa. Mereka berharap pemerintah daerah mengakomodir.
Tuntutan itu, disampaikan dalam aksi unjuk rasa yang dilakukan sejak pagi, Kamis (30/9/2021).
Koordinator lapangan Pedagang Pasar Junjang, Radi menegaskan, tuntutan dari pedagang sangat sederhana. Pedagang juga tidak menolak dilaksanakannya revitalisasi. Hanya saja, harus sesuai aturan.
\"Pertama kami minta pasar jangan dibongkar dulu. Ini kesepakatan harga belum ada, tetapi pasar sudah mau dibongkar,\" katanya, kepada radarcirebon.com.
Kemudian, pedagang juga menuntut kepada bupati dan ketua DPRD memperjuangkan rakyatnya.
\"Kami minta pasar desa jangan dibongkar sebelum ada kesepakatan harga,\" tandasnya.
Kedua, harga yang rasional dan manusiawi. Saat ini, harga yang ditawarkan kepada pedagang tidak rasional. Untuk kios termahal angkanya di kisaran Rp23 juta per meter.
Padahal dari hasil kajian himpunan pedagang dan survei ke pasar yang ada di wilayah barat juga timur Kabupaten Cirebon, harga termahal tidak sampai Rp10 juta.
\"Jadi tolong, harga juga yang rasional. Ini malah kami dipaksa. Rabu kemarin keluar edaran, bila tidak setuju dengan harga tersebut akan dijual kepada pedagang yang mau,\" bebernya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Nelayan dan Pemilik Kapal Demo di PPN Kejawanan Cirebon, Tolak PNBP Perikanan: Ampun Pak Jokowi, Pak Menteri
- Pedagang Pasar Junjang Demo di Depan DPRD Kabupaten Cirebon