Ancam Dobrak KPUD

Senin 23-09-2013,09:42 WIB
Reporter : Dian Arief Setiawan
Editor : Dian Arief Setiawan

**Timses Protes Sortir Kertas Suara di Gudang Milik Timses Hebat   CIREBON - Penyortiran kertas suara Pilbup Cirebon yang dilakukan Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Kabupaten Cirebon sudah mulai dilakukan. Namun yang mencurigakan, penyortiran justru menggunakan gudang milik salah satu tim sukses pasangan Hj Sri Heviyana-H Rakhmat SE (Hebat), yang juga suami salah satu pegawai KPUD Kabupaten Cirebon. Mengetahui kondisi itu, tim sukses Sunjaya-Gotas, Suherman berang. Pria yang juga bendahara DPC PDIP ini, meminta KPU tidak main mata dan tetap menjunjung tinggi netralitas dalam pelaksanaan pemilukada. Oleh sebab itu, penyortiran surat suara yang saat ini dilakukan di gudang milik salah satu tim sukses Hebat, segera dipindahkan ke lokasi netral dan tidak mengundang kecurigaan. “Ini jelas, KPU telah mencoba bermain-main demi memenangkan salah satu calon. Di tempat netral saja kecurangan bisa terjadi, apalagi di tempat milik salah satu pasangan calon,” tegasnya. Pihaknya meminta KPU untuk menjelaskan kepada seluruh calon mengenai maksud penggunaan gudang milik tim sukses salah satu calon sebagai lokasi penyortiran surat suara. “Memangnya tidak ada tempat selain gudang milik timses itu?” ungkapnya dengan nada penuh tanya. Terpisah, Ketua Bidang Kebijakan Publik DPD PKS Kabupaten Cirebon, Ahmad Aidin Tamim mengancam akan mendobrak KPU jika terbukti melakukan pengondisian surat suara oleh salah satu tim dari pasangan cabup-cawabup. Namun, sebelum mengambil langkah tersebut, pihaknya akan berkoordinasi dengan tim cabup dan cawabup lainnya di DPRD untuk membahas serta menyamakan persepsi terkait kasus atau ketidaknetralan penyelenggara pilbup. \"Besok (hari ini, red), kami akan berkoordinasi dengan semua tim untuk mengawasi penyortiran surat suara, karena KPU sudah menyimpang atau ada keberpihakan kepada salah satu pasangan calon. Kita akan dobrak KPU dan kami akan protes keras,\" tegas Aidin dihubungi Radar melalui sambungan selularnya, Minggu (22/9) malam. \"Kita akan cross check bersama tim Luthfi, Qomar, Insyaf, Jago-Jadi, Ason-Elang di lapangan. Sebab ini adalah hajat atau pesta demokrasi masyarakat Kabupaten Cirebon. Jangan sampai diciderai oleh orang-orang yang tidak bertanggung jawab,\" sambungnya. Ditambahkannya, momentum pilkada di Kabupaten Cirebon ini, tergolong sensitif. Oleh karena itu, seharusnya KPU tidak membuat perkara yang sekiranya dapat menimbulkan polemik. Kalau calon lain sudah merasa dikhianati KPU, maka akan terjadi polemik yang sangat besar atas penyelenggaraan demokrasi di Kabupaten Cirebon. \"Netralitas KPU harus dijaga betul, untuk menghindari hal-hal yang menjadi sorotan tim sukses pasangan calon lain. Harusnya KPU tidak mengambil keputusan semena-mena. Artinya, penyortiran surat suara tidak semestinya di tempat salah satu timses. KPU itu kan wasit dalam pilkada,\" pungkasnya. Apa jawaban KPU atas tudingan pengondisian surat suara? Ketua KPU Kabupaten Cirebon Iding Wahidin menbantah jika tempat penyortiran surat suara tersebut dengan tujuan pengondisian untuk memenangkan salah satu pasangan calon. Pihaknya menyewa gudang tersebut untuk menghindari kerusakan dan kotornya surat suara. “Tidak ada kaitannya kita ke sana. Sudahlah jangan setiap persoalan selalu dipolitisir. Tujuan kita penyortiran di luar gudang KPU karena gudang KPU sudah kumuh dan kotornya sudah akut. Selain itu tempatnya juga kecil,” jelas Iding kepada Radar, Minggu (22/9). Dikatakannya, penyortiran surat suara saat pileg dan pilgub kemarin saja, tidak dilakukan di gudang KPU, tapi menyewa atau di luar gudang. “Toh kita sortir ke kecamatan, dari kecamatan ke desa, dari desa ke TPS, dan ketika ada kecurigaan sangat tidak mungkin. Orang mau nyoblos itu kan dilihat dulu,” katanya. Iding berani menjamin dan memastikan tidak ada permainan dalam penyortiran kertas suara ini, sekalipun dilakukan bukan di gudang KPU.  Jalannya penyortiran sudah berlangsung sejak tiga hari yang lalu dan mendapat penjagaan petugas kepolisian Polres Cirebon. “Saya yakin tidak ada kecurangan, sebab penyortiran surat suara tersebut dijaga ketat pihak kepolisian. Sudah 800 ribu kertas suara yang telah disortir. Sejauh ini, KPU belum menemukan kertas suara rusak, mengingat jalannya pelipatan dan penyortiran masih berlangsung hingga Selasa pekan depan,” ujarnya. Dikatakannya, terdapat 1.696.981 kertas suara yang disortir atau sesuai jumlah daftar pemilih tetap (DPT) pilbup. Namun demikian, angka itu akan ditambah sebesar 2,5 persen yang diperuntukkan sebagai kertas suara cadangan. (sam/jun)     FOTO: SAMSUL HUDA/RADAR CIREBON GUDANG TIMSES. Suasana penyortiran surat suara pilbup di gudang salah satu tim sukses pasangan calon.          

Tags :
Kategori :

Terkait