KEMENTERIAN Perindustrian (Kemenperin) mencatat, nilai ekspor batik mencapai USD533 juta atau Rp7,6 triliun (asumsi kurs Rp14.268 per dolar AS) pada 2020. Sedangkan ekspor batik mencapai USD157,8 juta pada kuartal I 2021.
Menteri Perindustrian Agus Gumiwang Kartasasmita mengatakan, produksi batik tersebut berhasil menyerap 200 ribu tenaga kerja dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia.
“Industri batik, yang merupakan bagian dari industri tekstil, juga menjadi salah satu sektor andalan dalam implementasi peta jalan terintegrasi Making Indonesia 4.0,” kata Agus, Kamis (7/10).
Agus menuturkan, industri batik merupakan salah satu sektor yang selama ini memberikan kontribusi signifikan bagi perekonomian nasional, termasuk yang banyak membuka lapangan kerja.
“Pasalnya, sektor yang didominasi oleh industri kecil dan menengah (IKM) ini telah menyerap tenaga kerja sebanyak 200 ribu orang dari 47 ribu unit usaha yang tersebar di 101 sentra wilayah Indonesia,” ujarnya.
Menurut Agus, industri batik mendapat prioritas pengembangan karena dinilai mempunyai daya ungkit besar dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi nasional.
“Industri batik kita mampu memberikan kontribusi signifikan terhadap perekonomian nasional dan produknya telah diminati pasar global. Industri batik telah berperan penting bagi perekonomian nasional dan berhasil menjadi market leader pasar batik dunia,” imbuhnya.
Agus menambahkan batik adalah identitas bagi bangsa Indonesia. Hal ini diperkuat melalui pengakuan UNESCO yang menyatakan bahwa batik Indonesia sebagai salah satu warisan budaya tak benda milik dunia pada bidang Masterpieces of the Oral and Intangible Heritage of Humanity.
“Kami meyakini bahwa kelestarian batik sebagai budaya, bahkan sebagai identitas bangsa Indonesia, berhubungan sangat erat dengan kehadiran industri batik itu sendiri. Industri batik dalam negeri semakin berdaya saing dan mampu menghasilkan batik-batik yang diminati pasar, dengan harga yang terjangkau di setiap tingkatan pangsa pasar, serta dengan profit yang baik untuk pelaku usahanya,” pungkasnya. (fin)