Angka Golput Meningkat

Senin 23-09-2013,15:23 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KUNINGAN – Pesta demokrasi skup lebih kecil ternyata tidak menjamin mampu mendongkrak angka partisipasi. Ini terbukti pada even pilbup 15 September lalu, angka partisipasi pemilih mengalami penurunan. Bahkan dibandingkan dengan Pilgub Jabar, angka partisipasi Pilbup Kuningan lebih rendah. Dari sidang pleno KPU Jumat (20/9) diperoleh data bahwa angka partisipasi pemilih mencapai 63,99 persen atau sebanyak 534.682 suara. Lain halnya dengan pilgub Jabar yang belum lama ini diselenggarakan, angka partisipasi mencapai sekitar 65 persen. “Ini menunjukkan penurunan. Kalau tidak salah sebelum Pilgub Jabar, angka partisipasi pemilih masih 67 persen. Ketika Pilgub Jabar jadi 65 persen dan sekarang turun lagi jadi 63,99 persen,” sebut pemerhati social politik, Adi Rahmat Hidayat ST, kemarin (22/9). DPT (daftar pemilih tetap) pilbup Kuningan sendiri mencapai 835.619 orang. Dari pleno KPU, ada sebanyak 295.564 orang yang tidak menggunakan hak pilihnya. Jika diprosentasekan mencapai 35,37 persen. “Hal ini patut menjadi bahan evaluasi bagi seluruh komisioner KPU. Apakah penurunan angka partisipasi itu akibat menurunnya etos kerja komisioner atau ada banyak faktor lain,” ucapnya. Dia tidak habis pikir, mestinya angka partisipasi pilbup jauh lebih tinggi dari Pilgub Jabar. Sebab jarak antara rakyat dengan calon pemimpinnya jauh lebih dekat ketimbang level Jabar. Oleh karenanya, KPU harus betul-betul serius dalam melakukan evaluasinya. Selain berbicara tentang angka partisipasi, Adi juga merasa heran melihat tingginya angka suara tak sah. Bahkan yang membuatnya terkejut, angka tersebut melebihi perolehan suara paslon nomor 4 Zaman. “Suara tak sah mencapai 20.372 atau 3,81 persen. Sedangkan perolehan suara Zaman mencapai 20.195 atau 3,78 persen. Saya kira ada yang aneh dengan besarnya angka tak sah ini,” tandasnya. Sementara itu, Ketua KPU Kuningan Endun Abdul Haq belum merespon konfirmasi Radar. (ded)

Tags :
Kategori :

Terkait