PUSAT Pengelolaan Dana Pembiayaan Perumahan (PPDPP) mencatat, penyaluran dana Fasilitas Likuiditas Pembiayaan Perumahan (FLPP) telah menyalurkan 162.282 unit senilai Rp17,60 triliun atau 103,04 persen dari target 157.500 unit.
Direktur Utama PPDPP Arief Sabaruddin mengatakan, total penyaluran dana FLPP dari 2010 hingga 2021 telah mencapai 927.137 unit senilai Rp73,35 triliun.
“Dengan percepatan penyaluran yang dilakukan oleh 41 bank pelaksana, saya semakin optimis angka penyaluran sebesar 170 ribu unit untuk tahun 2021 ini akan segera tercapai di akhir Oktober ini,” kata Arief, dikutip dari laman resmi PPDPP, Senin (19/10/2021).
Sesuai dengan rencana pemerintah untuk mengalihkan FLPP ke BP Tapera tahun depan, maka batas akhir penyaluran dana FLPP ditetapkan pada tanggal 31 Oktober 2021.
Sehingga sisa waktu yang ada hingga berakhirnya tahun 2021 akan dimanfaatkan oleh PPDPP untuk persiapan administratif peralihan dana FLPP ke BP Tapera.
“Dengan peralihan dana FLPP ke BP Tapera, dapat kami yakinkan bahwa layanan yang ada kepada masyarakat berpenghasilan rendah tidak akan berubah. Layanan akan berjalan dengan baik tahun depan,” ujarnya.
Dalam kesempatan yang berbeda, Komisioner BP Tapera, Adi Setianto juga menyampaikan hal yang sama. Sistem plug and play akan diterapkan dalam peralihan dana FLPP ke BP Tapera sehingga dapat dipastikan layanan dapat berjalan dengan baik.
“Kalaupun ada perubahan itu adalah upaya kami untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat,” pungkasnya. (der/fin)