Puncak Muludan, Keraton Kanoman Pelal Ageng Panjang Jimat

Selasa 19-10-2021,21:50 WIB
Reporter : Yuda Sanjaya
Editor : Yuda Sanjaya

CIREBON - Puncak rangkaian Maulid Nabi Muhammad SAW atau Muludan di Keraton Kanoman ditandai dengan Malam Pelal Ageng Panjang Jimat.

Ini merupakan acara inti yang bermaksud memperingati kelahiran Gusti Rasulullah SAW tepat pada malam 12 Rabiul Awal tahun Gajah (571 M) di Kota Mekah.

Juru Bicara Keraton Kanoman, Ratu Raja Arimbi Nurtina ST MHum menjelaskan, Pelal Ageng artinya malam keutamaan yang besar yakni malam di mana Gusti Rasulullah lahir ke dunia.

Sementara istilah Panjang Jimat berasal dari kata Panjang: yakni sebuah piring pusaka berbentuk bundar besar pemberian seorang Pertapa suci bernama Sanghyang Bango dari Gunung Siangkup.

Sedangkan istilah Jimat yakni sebuah benda apapun yang mempunyai nilai sejarah dan nilai pusaka yang harus dijaga.

\"Istilah Jimat sendiri pada dasarnya adalah sebutan untuk nasi yang dalam prosesnya ketika menjadi gabah, dikupas satu-persatu setiap biji berasnya sambil melantunkan salawat kepada Nabi SAW,\" kata Arimbi, kepada radarcirebon.com, Selasa (18/10/2021).

Proses mengupas gabah ini dilakukan oleh rombongan Sindangkasih, lalu kemudian disucikan atau dipesusi di Sumur Bandung dengan diiringi lantunan salawat oleh rombongan ibu-ibu yang suci (menjaga wudlu) dari hadas kecil dan hadas besar dan salah satunya adalah Perawan Sunti.

2

Nasi yang proses memasaknya diiringi salawat inilah yang disebut nasi jimat. Jimat yang dimaksud adalah salawat yang dipanjatkan kepada Baginda Gusti Kanjeng Rasulullah SAW, karena solawat inilah yang menjadi sebab syafa’at umat manusia ketika tiba hari pembalasan.

Dengan kata lain, panjang Jimat adalah iring-iringan nasi jimat yang diletakan di atas piring panjang sehingga malam pelal ageng itu disebut malam Panjang Jimat, yakni malam yang bersejarah dalam sejarah penciptaan manusia dan alam semesta.

\"Malam ini merupakan acara ritual terbesar, karena penghormatan terhadap Nur Muhammad menjadi sebab adanya dunia dan alam semesta, sementar kelahiran Gusti Rosul Muhammad menjadi sebab terangnya cahaya Islam bagi semesta alam,\" papar Arimbi.

Berita berlanjut di halaman berikutnya...

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait