KETUA Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI Habib Aboe Bakar Alhabsyi meminta pemerintah memperhatikan, dan memperbaiki tata niaga cabai yang ada di Indonesia. Hal tersebut diungkapkannya menindaklanjuti rendahnya harga cabai merah di tingkat petani. Menurutnya, ia melihat persoalan harga cabai disebabkan oleh rantai perdagangan atau tata niaga yang panjang.
“Harga di tingkat konsumen terakhir atau pasar jauh lebih mahal dibandingkan dari petani. Penyebabnya alur distribusi yang panjang. Dikarenakan dari petani tidak langsung ke pasar, tetapi dikuasai dahulu oleh pengepul, distributor bahkan spekulan pun ikut bermain,” ujar Aboe Bakar dilansir laman resmi DPR RI, Sabtu (23/10).
Menurutnya, biaya penanaman dan perawatan cabai cukup tinggi. Harga Rp18 ribu di tingkat petani tentunya tidak berimbang dengan biaya produksinya. Pemerintah perlu memperhatian situasi ini, harus ada strategi agar harga cabai bisa menguntungkan untuk para petani.
Ia juga menampung semua aspirasi para petani. Salah satunya permohonan dari Petani agar pemerintah lebih memperhatikan Petani. Sehingga harga saat Panen tiba, harga yang didapatkan petani tidak turun drastis.
Dalam kesempatan itu Ketua Mahkamah Kehormatan Dewan (MKD) DPR RI, tak lupa memborong cabai merah yang baru dipanen oleh petani, tentu dengan harga yang lebih tinggi dibanding harga yang berlaku di petani.
“Cabai ini akan kita bagikan ke masyarakat lagi, saya yakin emak-emak atau ibu-ibu pasti akan senang kalau dikasih cabai,” kelakar Politisi dari Dapil Kalsel I. (fin)