OJK Cirebon Terima Aduan Korban Pinjol Ilegal, Inilah Call Center yang Bisa Dihubungi

Sabtu 30-10-2021,21:30 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

CIREBON - Sepanjang tahun 2021, Kantor Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Cirebon menerima dan menyelesaikan pengaduan konsumen melalui surat sebanyak 54 pengaduan melalui surat, serta melayani permintaan informasi masyarakat melalui telepon sebanyak 594 orang.

Mayoritas aduan masyarakat tersebut mempertanyakan soal pinjaman online ilegal. Hal tersebut diungkapkan Kepala OJK Cirebon, Mohammad Fredly Nasution dalam acara pertemuan rutin bersama media melalui kegiatan Panggih Pers Wulanan (PERAN) OJK Cirebon, di salah satu cafe Jalan Kalibaru Utara, Kota Cirebon, Sabtu (30/10).

\"Terkait pinjaman online, per tanggal 28 Oktober 2021 terdapat 104 pinjaman online legal yang terdaftar dan berizin OJK. Namun, dibandingkan dengan pinjaman online yang berizin, lebih banyak ditemukan pinjaman online illegal yang tentunya dapat merugikan masyarakat,\" ungkapnya.

Fredly berpesan, agar perusahaan pinjaman online (pinjol) terdaftar legal yang berizin OJK untuk memberikan suku bunga yang murah sehingga dapat membantu masyarakat dalam memenuhi kebutuhan.

\"Pinjol legal juga diminta untuk selalu mentaati peraturan dan etika dalam penagihan, serta terus meningkatkan pelayanan yang positif agar masyarakat dapat merasakan manfaat dari adanya pinjaman online. Hal ini telah direspon langsung oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI) dengan menurunkan total biaya termasuk bunga harian dari 0,8% perhari menjadi 0,4% perhari,\" ujarnya.

Dijelaskan Fredly, salah satu fungsi OJK selain pengaturan dan pengawasan adalah perlindungan konsumen mencakup preventif melalui edukasi dan represif dalam bentuk pelayanan pengaduan konsumen.

\"Sampai dengan bulan Oktober 2021, OJK Cirebon telah melakukan edukasi dan literasi keuangan sebanyak 26 kali dengan total peserta teredukasi sejumlah 3.526 yang sebagian besar dilakukan secara daring maupun secara tatap muka dengan protokol kesehatan yang ketat,\" jelasnya.

Selain itu, lanjut Fredly, walaupun pandemi Covid-19 masih melanda Indonesia pada tahun 2021 tidak mengurangi permintaan masyarakat untuk memperoleh informasi debitur melalui Sistem Layanan Informasi Keuangan (SLIK).

\"Oktober tahun 2021, pelayanan SLIK total mencapai 5.507 layanan permintaan atau rata-rata 29 permintaan perhari,\" imbuhnya.

Dalam kesempatan itu pula, Kepala OJK Cirebon mengimbau masyarakat untuk melaporkan jika menjadi korban pinjaman online ilegal.

\"Otoritas Jasa Keuangan senantiasa mengimbau kepada masyarakat untuk mengecek legalitas perusahaan pinjaman online melalui www.ojk.go.id, kontak OJK 157, atau whatsapp di nomor 081-157-157-157 sebelum memutuskan meminjam pada pinjaman online. Langsung blokir dan hapus jika mendapat SMS penawaran pinjaman online karena dapat menjadi sumber tersebarnya data pribadi,\" pungkasnya. (rdh)

Baca juga:

Tags :
Kategori :

Terkait