Teknologi Digital Ini Bantu Pembudidaya Ikan Lele Maksimalkan Produksinya

Kamis 04-11-2021,20:30 WIB
Reporter : Junaedi
Editor : Junaedi

CIREBON - Platform aquaculture, e-Fishery menunjukkan komitmennya untuk terus tumbuh bersama pembudidaya ikan di Indonesia, dengan selalu menghadirkan teknologi dan inovasi terbaru dan mumpuni untuk digunakan oleh para pembudidaya dalam memperluas usahanya.

Salah satunya ialah kelompok pembudidaya Balong Sewu, Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, e-Fishery telah menggandeng lebih dari 20 pembudidaya ikan asal Kabupaten Cirebon ini untuk masuk ke dalam ekosistem aquaculture yang telah dibangun selama delapan tahun ini.

“Misi kami adalah untuk memberi makan dunia melalui aquaculture, menjadikan aquaculture sebagai sumber

protein hewani terbesar. Mimpi besar untuk menjaga kualitas pangan dan mengurangi kelaparan tentunya hanya dapat kami realisasikan jika kami tumbuh bersama dengan para pembudidaya,\" ujar Chrisna Aditya, selaku Co-Founder dan Chief of Staff eFishery kepada radarcirebon.com saat melakukan media gathering, Kamis (4/11).

Chrisna mengatakan, secara nasional pembudidaya yang sudah bermitra dengan e-Fishery sebanyak 20 ribu. Dirinya berharap pada akhir tahun ini bisa menjangkau lebih banyak lagi.

\"Saat ini sudah lebih dari 20.000 pembudidaya yang menjadi bagian dari e-Fishery selama 8 tahun berdiri. Potensi di bidang budi daya cukup besar, sehingga e-Fishery secara konsisten melahirkan berbagai terobosan yang mampu mengakselerasi pertumbuhan industri aquaculture, contohnya dengan menciptakan aplikasi eFisheryKu,\"katanya.

Dijelaskan Chrisna, platform ini dirancang khusus untuk mempermudah aktivitas budidaya ikan, mulai dari awal hingga akhir proses budidaya.

\"Aplikasi ini menyediakan berbagai kebutuhan para pembudidaya, mulai dari akses terhadap pembelian pakan, penjualan ikan, hingga pengajuan permodalan,\" jelasnya.

Sementara itu, salah satu pembudidaya ikan lele asal Desa Dukuh, Jimat Ali Santoso kepada radarcirebon.com mengaku terbantu dengan adanya teknologi pakan ikan dari e-Fishery.

\"Kami memanfaatkan teknologi pakan ikan ini untuk meningkatkan hasil budi daya ikan lele kami. Sebelum menggunakan teknologi dari e-Fishery ini, setiap kolam lele hanya menghasilkan 700 kilogram, tapi sekarang sudah bisa 1,3 ton,\" ucapnya.

Jimat mengatakan perkenalannya dengan teknologi e-Fishery baru satu tahun yang lalu, di mana pada waktu itu, dirinya merasa bingung ketika memberi makan ikan lele budidaya.

\"Karena perkembangan ikan tidak merata sehingga butuh waktu lama untuk memilih ketika panen tiba. Selain itu banyak ikan yang tidak masuk kriteria pasar. Alat ini cara kerjanya itu memberikan makan, ikan dan lontarannya juga jauh, sehingga ikan yang ada di kolam bisa dapat makan semua. Selain itu kita juga tinggal atur waktunya melalui aplikasi di gawai. Jadi di mana pun kita  bisa memberi makan dengan teratur,\" katanya.

Jimat yang juga sebagai ketua Kelompok Pembudidaya Lele Balong Sewu, Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan, Kabupaten Cirebon, mengaku akan terus mengedukasi pembudidaya lainnya, agar dapat menerapkan teknologi.

\"Karena pada era digital seperti saat ini semua bisa semakin efisien dan diharapkan dapat meningkatkan pendapatan para pembudidaya ikan. Harapannya ya bisa diikuti semua pembudidaya, karena pendapatan kita bisa lebih meningkat,\" ujarnya.

Masih di tempat yang sama, Kuwu Desa Dukuh, Kecamatan Kapetakan Muhammad Bisri kepada radarcirebon.com menuturkan, tercatat sekitar 100 petani budidaya ikan lele.

Tags :
Kategori :

Terkait