RUSIA mewaspadai dampak krisis pengungsi di perbatasan Belarus-Polandia yang mungkin akan membawa ancaman pada negara itu.
\"Kami berharap situasi di perbatasan Belarus-Polandia tidak akan berkembang menjadi apa yang akan mengancam keamanan Rusia,\" kata Peskov seperti dilansir Kantor Berita Politik RMOL, Selasa (9/11).
Menurutnya, Moskow dan Minsk mengintensifkan komunikasi dan koordinasi dengan berbagai cara.
\"Ada pertukaran informasi (antara Rusia dan Belarusia). Tapi saya ulangi sekali lagi ini adalah masalah nyata, yang menyangkut Belarus dan Polandia,\" ujar Peskov.
Dia menambahkan bahwa hal terpenting dalam situasi ini adalah keselamatan dan kesehatan para pengungsi.
Lavrov menyalahkan Barat atas krisis pengungsi asal Timur Tengah ini. Ia negara Eropa Barat tak menerapkan standar ganda.
Dalam pernyataan terpisah, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov menuduh Barat jadi biang keladi krisis pengungsi tersebut.
Berbicara pada konferensi pers di Moskow setelah pertemuan dengan Uskup Agung Paul Richard Gallagher, sekretaris Hubungan dengan Negara Takhta Suci, Lavrov mengatakan situasi saat ini adalah akibat dari konflik dan perang yang dirancang oleh Barat di Timur Tengah dan Afrika Utara demi memaksakan visi hidup mereka.
\" Irak dibom dengan alasan palsu, bagaimana Libya dihancurkan, dan bagaimana serangan terhadap Suriah dilakukan. Semua ini dampak petualangan rekan Barat kami. Ini penyebab arus pengungsi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kita tidak boleh lupa dari mana semuanya dimulai dan salah siapa itu semua terjadi sekarang,\" tandasnya.(*)