CIREBON – Polemik Goa Sunyaragi terus bergulir. Pihak Badan Pengelola (BP) yang dipecat sepihak oleh PRA Luqman Zulkaedin merasa, pengelolaan situs peninggalan leluhur ini menyimpang dari tujuannya.
“Terlepas dari SK atau tidak, Sunyaragi ini betul adalah wewengkon Keraton Kasepuhan, tapi misinya adalah menjaga kelestarian situs,” ujar Thamrin, salah satu pengurus BP Goa Sunyaragi yang dipecat PRA Luqman.
Menurut Thamrin, situs Taman Air Goa Sunyaragi bukan institusi bisnis. Karena itu, pihaknya merasa berkewajiban memelihara situs bersejarah ini.
Thamrin menambahkan, pihak PRA Luqman belakangan terkesan ingin mengubah sistem pengelolaan Goa Sunyaragi menjadi lebih komersial.
“Tugas kita itu menjaga kelestarian situs, bukan institusi bisnis. Itu yang utama dulu, jangan dibelokan. Saya tidak menuduh, tapi ini terkesan dibelokan,” katanya.
Baca juga:
- Breaking News: Sekuriti Bongkar Portal Goa Sunyaragi, Diduga Sabotase
- Suami Istri Bawa Bayi, Diduga Pencuri yang Sudah Sering Beraksi, Terekam CCTV di Puskesmas Sunyaragi
“Kalau ada orang yang datang ke sini (Goa Sunyaragi), itu karena situs peninggalan leluhur. Kalau ditarik tarif, itu untuk pelestarian situs,” imbuhnya.
Thamrin setuju dengan rencana BP yang akan menutup Goa Sunyaragi pada Sabtu (13/11) besok meski pihak PRA Luqman bersikeras akan tetap membuka kawasan wisata tersebut.
Bahkan, pihak PRA Luqman disebut telah membongkar portal di gerbang Goa Sunyaragi pada Jumat siang (12/11).
Saat ditanya apakah aka nada potensi bentrok antara BP dengan pihak PRA Luqman, Thamrin enggan berspekulasi. “Saya engga tahu bentrok apa tida, kita lihat saja besok,” cetusnya.