Tak Jadi Gaptek, Rejeki Mulus

Sabtu 13-11-2021,14:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

PUKULAN berat hampir semua dialami oleh para pelaku usaha, termasuk para pedagang kaki lima saat pandemi Covid-19. Tak terkecuali bagi tukang bubur. Mas Rudi pedagang bubur ini nyaris tidak bisa survive (bertahan hidup,red) lantaran ketatnya masa PPKM (Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat) darurat kala itu.

Ia yang semula gaptek (gagap tekhnologi,red), namun berkat pandemi akhirnya memaksakan diri untuk belajar jualan secara online. Dibantu temannya agar bisa mengoperasikan dan bermitra layanan atau jasa perdagangan secara online, Mas Rudi kini dapat berjualan secara daring atau online.

Dikatakannya, biar berkah usaha jualan mas Rudi diawali dengan niat yang tulus. Pemilik nama lengkap Rudiyanto ini berbagi bubur untuk sarapan secara gratis bagi para pejuang isoman (isolasi mandiri) Covid-19. Lalu, ia pun menjajal layanan gosend.

“Saya kasihan ada tetangga lagi isoman, tapi tidak bisa kemana- mana. Sudah gitu, orang kurang mampu lagi, karena diharuskan isoman jadi kehilangan mata pencahariannya. Kasihan, sudah jatuh tertimpa tangga pula. Akhirnya, saya inisiatif setiap hari mengantarkan bubur gratis untuknya,”tutur Mas Rudi warga asli Kelurahan Kenanga, Kecamatan Sumber, Kabupaten Cirebon ini.

Mas Rudi pun mulai berfikir bagaimana caranya agar ia bisa terus memberikan bubur secara gratis kepada para pejuang isoman. Mas Rudi merasa sedikit kewalahan jika ia sendiri yang harus bolak balik mengantarkan bubur kepada tetangganya, belum lagi ia harus melayani sejumlah pesanan konsumennya. Ia pun minta diajari temannya untuk bisa berjualan secara online. Pelan-pelan, mas Rudi pun mulai mengerti cara berjualan secara online berkat layanan Gofood dan Gosend (pesan antar makanan).

Setelah mengerti layanan Gofood dan Gosend, mas Rudi pun woro-woro (memberikan kabar) kepada teman dan pelanggannya bagi siapa saja yang sedang berjuang melakukan isoman hingga selesai akan diberi bubur gratis.“Akhirnya dari mulut ke mulut saya temukan para pejuang isoman, ada yang ngasih bukti foto hasil swab positif dikirim ke whatsapp, ada juga yang tidak, tapi tidak apa-apa. Dari situlah saya menjadi mitra UMKM Gojeg, menjajal layanan gosend, alhamdulillah berkah untuk pengemudi gojeg berkah juga untuk saya,”jelas Mas Rudi yang sudah berjualan bubur tiga tahun lamanya.

Mas Rudi pemilik bubur khas Bandung ini mengaku tulus dan ikhlas bisa berbagi kepada sesama. Ia yang awalnya pesimis lantaran semakin sepi omset jualan kala PPKM, kini mulai bangkit dengan layanan gofood. “Saat Covid-19 ditambah PPKM jualan sepi tapi karena saya tulus berbagi, dan ada juga donatur yang nitip berbagi agar bisa ikut berbagi bubur gratis. Dari situ, Alhamdulillah pelanggan konsumen mulai berdatangan, ini berkah buat saya,”ujar Mas Rudi.

2

Dikatakannya, jika saja saat itu tidak terjadi Pandemi Covid-19, mungkin saja ia akan menjadi manusia Gaptek. Tapi kini pelanggannya semakin banyak dan terus berdatangan.

“Dibalik ini pasti ada hikmah yang bisa diambil, asal kita sabar dan terus berusaha. Alhamdulillah pelanggan saya semakin banyak. Pejuang isoman yang sudah sembuh dan selesai isoman, akhirnya jadi pelanggan tetap. Katanya merasa berterimakasih, dan dari mulut kemulut enak gurih buburnya, eh si pejuang isoman yang sudah sembuh ini malah jadi pelanggan,”jelasnya.

Mas Rudi pun merasa terbantu dengan bergabungnya ia menjadi mitra UMKM Gojeg. Dikatakannya, dengan kecanggihan internet dan ketersediaan platfom digital maka berjualan di mana saja termasuk dari rumah di dalam gang tak jadi soal. “Sekarang kan serba online, mau dagang usaha apa saja sebetulnya bisa, tinggal bagaimana niat dan usaha kita,”ungkapnya.

Terpisah, Sepdiyono (32) didiagnosa positif Covid-19 pada awal Juli 2021 lalu. Ia mengaku kebingungan memenuhi kebutuhan pokok harian. Di satu sisi, dia harus tetap di rumah dengan istirinya yang juga terpapar covid-19, bahkan istrinya tengah hamil tua.

Kebingungan semakin menjadi, di sisi lain tidak ada orang yang membantu memenuhi kebutuhan pokoknya, terutama perihal makanan. Satgas Covid-19 setempat dan tetangga di sekitar rumahnya tidak memberikan bantuan seperti yang diharapkan, padahal ia sudah melapor ke pengurus RT/RW agar mendapat pertolongan.

\"Saya mengontak rt rw namun kurang ditanggapi. Tapi Alhamdulillah, orangtua, keluarga terus support, terus menyemengati agar bisa sembuh. Keluarga secara bergantian mengirimi makanan, supaya tak langsung kontak erat dan jaga-jaga agar tidak terpapar, saya pun sering minta agar makanan yang dikirim di Gosend saja,”katanya.

Karena tak ingin terus-menerus merepoti keluarga untuk memenuhi kebutuhan makanannya. Nyatanya, saat isoman layanan Gofood sangat membantu Pasutri (pasangan suami istri) ini.

Ia yang awalnya merasa kesulitan memenuhi kebutuhan pokok lantaran larangan keluar rumah. Kini tak jadi halangan berkat kecanggihan teknologi dan para dermawan.

Tags :
Kategori :

Terkait