PERAN NATO adalah mencegah konflik atas situasi yang saat ini berkembang di perbatasan Ukraina, bukan untuk membela salah satu pihak. Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg mengatakan jika NATO nampak bersikap keras terhadap salah satunya, itu karena pihak itu terlihat telah berupaya mengingatkan agresinya.
Dalam sebuah wawacara dengan CNN, Stoltenberg mengatakan pihaknya telah mengingatkan Rusia sekali lagi, untuk menghentikan agresinya di wilayah itu.
\"Tugasnya adalah untuk mencegah hal itu terjadi. Itu pertama-tama alasan mengapa kami menyerukan Rusia untuk menghentikan tindakan agresifnya terhadap Ukraina,\" kata Stoltenberg.
Menurutnya, setiap negara memiliki hak untuk membela diri yang sebenarnya diabadikan dalam piagam PBB.
\"Dukungan NATO untuk Ukraina adalah 110 persen atau benar-benar sejalan dengan kewajiban internasional kami, dan Ukraina, tentu saja, memiliki hak untuk membela diri,\" tegasnya, seeprti dikutip dari Ueobserver, Kamis (2/12).
Dia menggarisbawahi bahwa NATO memberikan \"jaminan keamanan\" kepada negara-negara anggotanya, sementara Ukraina bukan salah satunya. Jadi, tidak benar jika dikatakan NATO membela Ukraina, kilahnya.
\"Ukraina adalah mitra yang kami berikan dukungan,\" kata Stoltenberg, menggarisbawahi bahwa anggota aliansi dapat mengharapkan perlindungan penuh oleh NATO jika terjadi agresi.
Kabar bahwa Rusia sedang menyiapkan agresinya di perbatasan Ukraina membuat AS dan NATO segera mengeluarkan penyelidikan dan juga peringatan. AS bahkan mengatakan menemukan bukti-bukti bahwwa Rusia mengirimkan pasukan baru ke perbatasan dan siap menyerang Ukraina.
Baik NATO maupun AS telah menyiapkan serangkaian sanksi apabila Rusia tetap nekat melancarkan serangannya.(rmol)