DARI kitab suci dan sejumlah riwayat dikisahkan betapa kayanya Nabi Sulaiman AS. Beliau memiliki istana yang megah. Emas berlimpah, bahkan pengikutnya terdiri dari manusia, binatang dan jin.
Istimewanya, meski kekayaannya melimpah, Nabi Sulaiman AS selalu bersyukur kepada Allah.
Nabi Sulaiman diketahui selalu memanjatkan doa agar dilimpahkan rezeki yang halal dan berkah. Doa yang biasa beliau amalkan dapat kita tiru.
Sebelumnya, alangkah baiknya untuk berwudu terlebih dahulu dan meluruskan niat. Berikut doa wirid Nabi Sulaiman tersebut.
“WA ANNAHU HUWA AGHNAA WA AQNAA (baca sebanyak 313 kali)
Artinya: “Dan sesungguhnya Dia yang memberikan kekayaan dan kecukupan.”
Baca juga:
- Ada Jalan Baru, Kota Kuningan ke Cirebon Bakal Lebih Cepat
- Seperti Tugu Ikan, Jalan Lingkar Timur Bakal Jadi Ikon Baru Kabupaten Kuningan
Hasil yang didapatkan mungkin berbeda-beda. Selain mengamalkan doa wirid tesebut, tentunya harus dilengkapi dengan usaha, kerja keras, dan izin Allah SWT. Dan paling penting, doa tak ada doa yang tidak dikabulkan Allah SWT. Hanya tertunda.
Doa lain bisa diamalkan antara lain:
Membaca Surat Al-waqiah
Surat Al-waqiah sangaat luar biasa sekali fadhilahnya diantaranya adalah bisa menghindarkan diri kita dari kemiskinan, dan juga memperlancar rejeki kita. Kalau gak percaya ini nih haditsnya yang menerangkan bahwa “Barang siapa membaca surat Al-Waqiah, maka ia tidak akan tertimpa kefakiran untuk selamanya”, gimana, silahkan dicoba disetiap harinya dan rasakan perbedaannya.
Bacaan Doa Al Mughni
Berarti adalah maha pemberi kekayaan. Anda harus yakin bahwasanya Allah akan memberikan kekayaannya pada kita. Cara mengamalkannya yaitu cobalah untuk rajin membaca doa Ya Mughni sebanyak 1000 X setiap habis shalat.
Baca juga:
- Wanita Cantik Pamer Payudara di Bandara Yogyakarta Ditangkap di Kereta, Lagi di Bandung
- Bupati Imron Sebut Kabupaten Cirebon Harusnya PPKM Level 2
Setelah selesai membacanya sebanyak 1000 X dilanjutkan dengan membaca doa:Allohumma bisirri ‘alaa lyusrilladdzii yassartahu ‘ala katsiirim min ‘ibaadika wa agnitsnii bifadhlika ‘amman Siwaaka wawazibun ‘alayhi.