Radarcirebon.com - Habib Bahar bin Smith terbaru kembali mengungkapkan pernyataan. Baginya, kritik terhadap pemerintah adalah bentuk kecintaan kepada negara.
Habib Bahar menganalogikan seorang ayah yang melihat anaknya main di jalan raya yang ramai kendaraan.
Ketika menegur, pastinya akan dengan kemarahan. Tetapi marah karena cinta, bukan benci.
Hal itu pula yang dia lakukan. Ditegaskan pula, bahwa perlawanan yang dilakukan bukan kepada pemerintah ataupun penguasa.
Tetapi kepada kebijakannya yang menyengsarakan rakyat juga pro asing.
\"Bagi saya risiko paling kecil dipenjara. Risiko paling besar dibunuh,\" tegasnya.
Habib Bahar bin Smith mengaku sudah beberapa kali masuk penjara. Bahkan sejak zaman Presiden SBY.
Ketika itu, dia ditahan lantaran beberapa kasus, mulai dari kejadian di Tanjung Priok, Ahmadiyah dan beberapa kejadian lainnya.
\"Masalah agama, rakyat, saya tidak akan diam,\" katanya, seperti dilansir dari Kanal Karni Ilyas Club.
Bahar bin Smith menyebut bahwa dalam setiap pledoi di persidangan yang dijalani dia menyampaikan sumpahnya untuk memerangi kemungkaran.
\"Saya mengambil risiko itu, demi Islam, bangsa, negara,\" tandasnya. (yud/ing)
Baca juga:
- Pengumuman CPNS 2021, Awas Jangan sampai Terlewat, Hari Ini sampai Besok
- Istri Ciputra Meninggal Dunia, Keluarga Besar Kembali Berduka
- Premium Dihapus, setelah Itu Pertalite Menyusul, Semua Ganti ke Pertamax