Beri Kuliah Akuntansi sekaligus Nengok Anak Asuh

Kamis 10-10-2013,08:27 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA – Seseorang yang memiliki sikap keuangan akan lebih tepat untuk menduduki posisi manajer keuangan ketimbang seseorang yang ahli keuangan. Seseorang dengan sikap keuangan akan lebih disukai karena fleksibel, sedang yang ahli keuangan biasanya kaku. Begitulah salah satu pokok materi yang disampaikan oleh Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan saat member kuliah akuntansi dadakan di kampus STEKPI/ Universitas Trilogi di Kalibata, Jakarta, Rabu (9/10). Dahlan megajarkan pemahaman tentang manajerial keuangan. Dalam hal keuangan, Dahlan juga selalu mengingatkan bahwa seorang manajer keuangan harus berani menolak atasannya. ‘’Setiap kali atasan mau minta uang, harus ditanyakan untuk apa, apa memang perlu uang tersebut dan seterusnya. Dengan begitu, keuangan perusahaan akan aman,’’ begitu pesan Dahlan. Sikap yang dilakukan seorang manajer keuangan semacam itulah yang oleh Dahlan Iskan disebut sebagai kesadaran akuntansi. Kesadaran akuntansi tidak mesti dimiliki oleh seorang yang ahli keuangan. Orang-orang yang tidak berlatar belakang pendidikan keuangan pun bias memiliki kesadaran akuntansi atau sikap keuangan seperti itu. Dahlan Iskan mengajarkan soal manajemen keuangan itu di hadapan sekitar 90 mahasiswa semester satu STEKPI. Selain member kuliah singkat selama 20 menit, kunjungan ke kampus di Kalibata ini juga dimanfaatkan mantan Dirut PLN ini untuk menengok anak asuhnya. Anak asuh Dahlan yang bernama Maulidya Sani memang berkuliah di STEKPI. Dahlan ingin melihat kelas dan perkembangan Maulidya Sani.(man/medcen)

Tags :
Kategori :

Terkait