PATROL - Bupati Indramayu Hj Anna Sophanah melakukan panen perdana padi System of Rice Intensification atau padi SRI yang dikembangkan oleh Kelompok Tani Makmur Desa Patrol Kecamatan Patrol, Rabu (9/10). Dari hasil penghitungan, hasil panen demplot kegiatan pengembangan SRI APBN tahun 2013 di wilayah Kecamatan Patrol tersebut sangat menggembirakan. Yakni mencapai 10 ton gabah per hektare. Sehingga tak mengherankan, acara panen perdana yang dipusatkan di areal sawah Blok Welini itu digelar semarak. Ratusan petani dari berbagai wilayah Kabupaten Indramayu turut serta dalam kegiatan, yang juga dihadiri direktur perluasan dan pengolahan lahan Dirjen Prasarana dan Sarana Kementerian Pertanian RI, Ir Tunggul Iman Panuja. Tampak mendampingi Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Indramayu, Ir H Firman Muntako MSi, Camat Patrol Drs H Achmad Mansyur MSi beserta unsur muspika, Kuwu Patrol H Carita, dan juga tokoh masyarakat Indramayu DR H Irianto MS Syafiuddin (Yance). Usai panen perdana, Firman Muntako MSi menegaskan, hasil yang dicapai itu benar-benar nyata. Program padi SRI terbukti meningkatkan hasil produksi gabah hingga 14 persen dari pertanian konvensional yang hanya mencapai 7-9 ton per hektare. Padi SRI juga bisa menghemat bibit, pupuk, obat-obatan dan lebih menghemat air. Sehingga dapat menjadi alternatif terbaik budidaya tanaman padi menghadapi kesulitan air yang suatu saat bisa terjadi. “Padi SRI memanfaatkan jerami untuk dijadikan kompos atau pakan ternak karena sifatnya yang organik. Jadi tidak ada yang terbuang, semuanya bisa dimanfaatkan oleh petani,” katanya. Firman berharap, ke depan luas areal tanam padi SRI dapat ditingkatkan lagi, sehingga dapat memberikan kontribusi besar bagi ketersediaan pangan. Di wilayah Kabupaten Indramayu, program tahap pertama baru dialokasikan pada 2000 hektare sawah di 9 kecamatan dan 53 desa. Hal senada disampaikan Bupati Indramayu, Hj Anna Sophanah. Dengan luas lahan sawah mencapai 118 ribu hektare, Kabupaten Indramayu merupakan salah satu daerah lumbung padi terbesar di wilayah Jawa Barat. Karenanya ia mendesak agar pemerintah pusat melalui Kementerian Pertanian terus memberikan bantuan seperti perbaikan akses atau jalur produksi pertanian, serta saluran irigasi yang saat ini banyak mengalami kerusakan. “Kepada para petani, ikuti anjuran dari petugas PPL maupun dari dinas terkait agar pelaksanaan program SRI ini dapat mencapai hasil maksimal,” pesannya. Sementara itu, Ir Tunggul Iman Panuja mengakui, Indramayu merupakan daerah agraris yang sangat potensial. Dengan lahan sawah begitu luas, Indramayu memiliki peran penting dalam pencapaian surplus padi 10 juta ton pada tahun 2013. “Jika terjadi gagal panen di sini, Indonesia goyah,” tegas Tunggul. Hanya saja dia meminta, pemda setempat konsisten mempertahankan luas lahan sawah agar tidak beralih fungsi. Seiring dengan itu, dinas maupun lembaga terkait di bidang pertanian diharapkan terus memberikan sosialisasi pentingnya menanam padi secara organik. Sebab menurut Tunggul, mayoritas lahan sawah yang dimiliki petani dalam kondisi sakit akibat overdosis penggunaan pupuk maupun obat-obatan kimia. (kho)
Bupati Panen Perdana Padi SRI
Kamis 10-10-2013,14:53 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :