Varian Omicron: Apa yang Perlu Diketahui?

Rabu 29-12-2021,14:30 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

SEJAK 26 November 2021, WHO telah menetapkan varian B.1.1.529 sebagai Variant of Concern yang diberi nama Omicron. Ketika virus menyebar secara luas, kemungkinan terjadinya mutasi pada virus meningkat, hal inilah yang menyebabkan munculnya varian baru yang bernama Omicron. Proses mutasi ini akan berdampak pada perilaku virus tersebut, seperti kemampuan transmisinya, tingkat keparahan penyakit dan resiko terjadinya reinfeksi.

Omicron telah terdeteksi di berbagai negara sejak bulan Desember 2021. Tanggal 16 Desember 2021, varian Omicron terkonfirmasi masuk ke negara Indonesia dan terdeteksi pada salah satu pekerja di Wisma Atlet.

Varian Omicron diduga akan menyebar dengan mudah dibandingkan virus SARS-Cov-2 sebelumnya.

Namun, data mengenai seberapa mudah Omicron menyebar dibandingkan dengan Delta belum diketahui. Oleh karena itu, Omicron tidak boleh dianggap hal yang sepele, karena apabila terjadi peningkatan kasus dapat mempengaruhi sistem kesehatan secara signifikan.

Data mengenai apakah Omicron menyebabkan penyakit yang berat dibanding varian lainnya seperti varian Delta masih belum diketahui.  Saat ini, belum ada informasi mengenai apakah gejala yang disebabkan oleh Omicron berbeda dibandingkan dengan varian lainnya.

Laporan awal mengenai infeksi Omicron didapatkan di antara mahasiswa universitas, yang usianya masih mudah dan cenderung gejalanya ringan. Oleh karena itu masih diperlukan waktu untuk dapat mengetahui tingkat keparahan dari penyakit yang disebabkan varian Omicron.

Saat ini WHO masih berkoordinasi dengan berbagai peneliti di dunia untuk lebih memahami mengenai Omicron. Penelitian masih berlangsung termasuk dalam menilai kemampuan transmisi, keparahan penyakit dan gejala, efektivitas dari vaksin dan uji diagnostik serta efektivitas dari terapi.

2

Uji PCR yang saat ini telah  digunakan secara luas masih dapat digunakan untuk mendeteksi infeksi yang disebabkan oleh varian Omicron. Namun, penelitian masih berlangsung untuk menentukan apakah tes lainnya seperti rapid antigen masih memiliki efektivitas yang kuat untuk varian Omicron.

Meskipun saat ini terjadi lonjakan  infeksi Covid-19 pada orang-orang yang telah divaksinasi, namun seperti varian lainnya, vaksin masih efektif untuk mencegah keparahan penyakit, hospitalisasi dan kematian.

Vaksin Covid-19 sangat efektif untuk mencegah penyakit Covid-19 yang berat, hospitalisasi dan kematian. WHO juga telah melaporkan bahwa data -data awal menunjukkan bahwa pasien yang telah terinfeksi Covid-19 sebelumnya tidak terlalu memberikan proteksi dibandingkan terhadap varian lainnnya, contoh varian Delta. Namun data ini masih terbatas. Oleh karena itu penyintas Covid-19 masih tetap memerlukan vaksinasi.

Secara umum, upaya pencegahan penyebaran Covid-19, khususnya Omicron, tidak cukup bila hanya dilakukan secara upaya tunggal seperti mendapatkan vaksinasi yang lengkap tanpa menjaga protokol kesehatan, maupun sebaliknya.

Adanya proteksi ekstra yang sempurna merupakan Langkah yang harus dilakukan oleh seluruh masyarakat agar mampu melindungi diri dan orang sekitar dari paparan Covid-19, serta meminimalisir hospitalisasi dan kematian akibat Covid-19.

Langkah efektif lainnnya untuk melindungi diri kita dan keluarga kita dari penularan virus Covid-19 ini adalah :

  1. Tetap dengan menjaga jarak minimal 1 meter.
  2. Memakai masker dengan baik, yaitu dengan menggunakan masker yang menutupi hidung dan mulut. Pastikan tangan kita bersih saat memakai atau melepas masker.
  3. Membuka jendela untuk meningkatkan ventilasi.
  4. Menghindari kerumunan atau  ruangan dengan ventilasi yang buruk.
  5. Mencuci tangan dengan teratur
  6. Etika batuk atau bersin dengan tissue atau bagian siku yang dalam.
  7. Melakukan vaksinasi.

Dengan menerapkan beberapa langkah di atas, diharapkan kasus varian Omicron di Indonesia tidak meluas dan menimbulkan gelombang ketiga. Oleh karena itu, kita harus tetap waspada dan lakukan bagian kita dengan menjalankan vaksinasi dan protokol kesehatan. (*)

sumber:

  1. https://www.who.int/news/item/28-11-2021-update-on-omicron
  2. https://www.cdc.gov/coronavirus/2019-ncov/variants/omicron-variant.html
  3. https://pusatkrisis.kemkes.go.id/pentingnya-protokol-kesehatan-dan-vaksinasi-dalam-menghadapi-omicron
  4. https://promkes.kemkes.go.id/5-langkah-efektif-untuk-cegah-penyebaran-varian-omicron
Tags :
Kategori :

Terkait