Dahlan Iskan: Leces Butuh Ekstra Sabar

Jumat 11-10-2013,10:12 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MENTERI Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Dahlan Iskan mengaku membutuhkan kesabaran ekstra untuk kembali menghidupkan pabrik kertas PT Kertas Leces. Selain kondisi PT Kertas Leces yang saat ini sudah seperti mayat hidup, dunia saat ini juga sudah mengurangi produksi kertas dalam kehidupan keseharian. “Revitalisasi Kertas Leces lebih sulit dibandingkan yang lain. PT Industri Kapal Indoneisa (IKI) bisa diselesaikan, kertas leces jenis industri senja. Menangani Kertas Leces harus sabar, kalau nggak sabar saya ikut saja,” katanya saat ditemui wartawan di Gedung Parlemen Senayan Jakarta, Kamis (10/10). Kendati prospek kebangkitannya suram, namun orang nomor satu di Kementerian BUMN ini enggan menutup langsung perusahaan kertas tersebut. Dirinya menilai setidaknya membutuhkan waktu 3 tahun apabila memang berniat untuk bisa membangkitkannya lagi. “Keputusan lama kan dimatikan. Karyawan harus berkorban, gaji kurang lancar. Keputusan lama memang harus ditutup. Saya tidak menginginkan ditutup, tapi tidak mudah, ini coba dihidupkan untuk menghidupkan kertas uang. Butuh 2-3 tahun, belum tentu orang sabar,” terang dia. Dari penelusuran koran ini, PT Kertas Leces merupakan perusahaan berbentuk BUMN yang berkedudukan di Leces, Probolinggo yang bergerak di bidang produksi kertas. Selain itu, PT Kertas Leces juga merupakan pabrik kertas tertua nomor dua di Indonesia setelah pabrik kertas Padalarang. Dimana selain mampu memproduksi kertas berbagai jenis, pabrik ini juga telah dapat memproduksi kertas dengan memanfaatkan kertas daur ulang. Sejak Mei 2010, pabrik ini terpaksa berhenti beroperasi. Salah satu alasannya yakni karena Perusahaan Gas Negara (PGN) menghentikan pasokan gasnya, lantaran PT Kertas Leces menunggak utang sebesar Rp 41 miliar. Namun terhitung sejak 4 Juni 2012, PT Kertas Leces kembali beroperasi dengan menggunakan bahan yang masih tersisa di pabrik. (Sar)

Tags :
Kategori :

Terkait