CIREBON - Sejumlah mahasiswa yang tergabung dalam Kesatuan Aksi Mahasiswa Untag Cirebon (Kamuci) berdemonstrasi menentang liberalisasi dan komersialisasi kampus, kemarin. Aksi dorong antara mahasiswa dengan Satpam Prima Untag sempat terjadi di pintu masuk. Kejadian itu bermula ketika mahasiswa hendak membakar ban bekas, seorang Satpam berupaya mengambil ban tersebut, akan tetapi mahasiswa tidak terima dan langsung bersitegang.
Koordinator Lapangan (Korlap), Khairul Anwar mengatakan, dunia kampus selayaknya mengajarkan dan mentransfer nilai-nilai yang diharapkan memberikan edukasi. Kenyataannya, saat ini perguruan tinggi dalam membangun peradaban negeri untuk lebih maju, hanya sebatas mitos. Keresahan ada di mana-amana ketika liberalisasi dan kapitalisasi pendidikan mulai merajalela. Salahsatu buktinya sektor pendidikan bangsa sekarang bertekuk lutut ketika kapitalisme masuk ke pendidikan, hal ini dapat dilihat dari banyaknya kegiatan dalam dunia pendidikan secara langsung melibatkan sponsor rokok.
Menurut Anwar, begitu sering mahasiswa mnenggelar gebyar musik kampus mendatangkan artis papan atas dan didukung iklan rokok. Berdasarkan PP nomor 19 tahun 2003 pasal 22 menjelaskan, tempat umumm, sarana kesehatan, tempat kerja dan tempat yang secara spesifik sebagai lokasi proses belajar mengajar, tempat ibadah dan angkutan umum dinyatakan sebagai kawasan tanpa rokok.
M Yakub selaku Jubir aksi menambahkan, mahasiswa yang tergabung Kamuci secara tegas menolak segala bentuk komoditas di kampus. Selain itu menolak semua kebijakan yang tidak pro mahasiswa, menolak produk rokok masuk kampus dan menuntut rektorat tegas kepada lembaga yang diindikasikan melakukan konspirasi. (abd)