CIREBON - Santri hanyut di Sungai Elo, Kabupaten Magrelang berasal dari Kota Cirebon dan Indramayu. Jenazah salah satu santri yang telah ditemukan kini dievakuasi ke RSUD Muntilan.
Basarnas sejauh ini masih melakukan pencarian santri hanyut di Sungai Elo dibantu kepolisian, linmas, Dinas Pemadam Kebakarana (Damkar) dan relawan Guruh Merapi.
Pada pukul 14.15 WIB, Basarnas berhasil menemukan salah satu santri hanyut ditemukan di Sungai Elo sekitar 200 meter dari titik lokasi perkiraan awal.
Saat ditemukan, kondisi korban masih utuh termasuk pakaian yang dikenakan.
Koordinator Basarnas Borobudur, Basuki mengatakan, untuk satu korban lainnya masih dalam pencarian.
Terkait dengan kejadian tenggelamnya dua santri, merupakan bagian dari kegiatan di pondok pesantren, Rabu (5/1/2022) sekitar pukul 10.00 WIB.
Kegiatan yang dimaksud adalah pembelajaran Bahasa Arab yang dipadukan dengan pengenalan alam.
Namun saat berada di Sungai Elo, guru pendamping sudah memberi peringatan agar para santri tidak bermain di kedung (bagian sungai yang terbendung).
Entah apa yang terjadi, kedua santri tersebut tidak ada di lokasi pembelajaran dan diduga tenggelam lalu hanyut terbawa arus sungai, karena tidak bisa berenang.
Salah seorang ustad yang mendampingi dikabarkan sempat berusaha melakukan pertolongan dan mengejar sampai 50 meter dari lokasi tenggelam.
Sayangnya, tidak berhasil melakukan penyelamatan. Peristiwa ini kemudian dilaporkan ke Polsek Mungkid juga Basarnas.
Dilansir dari Magelang Ekspres (Radar Cirebon Group), berikut adalah identitas dua santri asal Kota Cirebon dan Kabupten Indramayu:
- Muhammad Meydiayansyah (13) warga Kelurahan Argasunya, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon.
- Fajril Fadilah Adha (14), warga Desa Sukra Wetan, Kecamatan Sukra, Kabupaten Indramayu. (yud/cha/magelang ekspres)
Baca juga:
- Identitas Santri Tenggelam di Sungai Elo Magelang, Asal Kota Cirebon dan Sukra Indramayu
- Innalillahi, Santri Cirebon dan Indramayu Tewas Hanyut di Sungai Elo Magelang