Suu Kyi Serukan Rekonsiliasi Nasional

Senin 15-11-2010,07:09 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

YANGON - Tokoh demokrasi Myanmar Aung San Suu Kyi kemarin (14/11) siang menemui pendukungnya di kantor Prtai Liga Nasional untuk Demokrasi (NLD) di Jalan Shwe Gone Dine. Kali ini ratusan ribu massa menyambut kehadiran peraih nobel perdamaian yang baru saja dibebaskan dari status tahanan rumah itu. Suu Kyi tiba di kantor NLD pukul 11.00 waktu setempat. Begitu turun dari mobil, Suu Kyi yang mengenakan kebaya dan sarung hijau, langsung naik ke atas mobil dan melambaikan tangan ke arah pendukungnya. Massa pun merengsek maju untuk bersalaman dengan putri pahlawan nasional Myanmar, Aung San, itu. Massa memang sudah dari pagi menunggu kehadiran Suu Kyi. Jalan Shwe Gone Dine dipenuhi massa yang membawa foto Suu Kyi.  Ibu-ibu yang datang terharu melihat kedatangan Suu Kyi. Sebagian menangis histeris. Setelah menyapa massa, Suu Kyi kemudian masuk ke kantor NLD dan menemui para duta besar dari berbagai negara yang memang secara khusus diundang. Hampir seluruh dubes yang ada di Indonesia datang. Termasuk dubes Indonesia di Yangon, Sebastinus Sumarsono yang datang bersama Minister Counsellor bidang politik KBRI Totok Prianamto. Selama satu jam Suu Kyi beramah tamah dengan para dubes. Dia menyampaikan terima kasih kepada semua negara yang selama ini telah memberikan support kepada gerakan demokrasi di Myanmar. Tepat pukul 12.00, Suu Kyi keluar menemui massa. Dia berorasi selama satu jam. Ini adalah kali pertama Suu Kyi berbicara di depan publik sejak tujuh tahun terakhir.  Suu Kyi benar-benar ingin memuaskan ratusan ribu massa yang duduk di depan kantor NLD. “Dasar dari demokrasi adalah kebebasan untuk berbicara,” kata Suu Kyi. “Rakyat Burma harus bersatu, bekerja sama, kita harus bersama untuk mencapai cita-cita,” kata Suu Kyi. Menurut Suu Kyi, seluruh rakyat Myanmar harus menatap masa depan dan tidak perlu lagi melihat ke belakang. Tampaknya Suu Kyi ingin menunjukkan kepada publik bahwa dia sama sekali tidak dendam atau marah kepada pemerintah, meski kemenangan NLD pada pemilu 1990 tidak diakui dan justru dia ditahan selama 15 tahun. Justru saat berbicara kepada wartawan, Suu Kyi menyatakan bahwa rakyat Myanmar harus saling menerima satu sama lain dan menyudahi segala permusuhan. ”Rekonsiliasi nasional adalah agenda yang paling utama dilakukan saat ini,” kata Suu Kyi. Rekonsiliasi nasional itu, kata Suu Kyi, berlaku bagi elemen apa pun, termasuk penguasa Myanmar. Karena itu, lanjut Suu Kyi, dirinya dan NLD akan melakukan dialog dengan semua kalangan dan elemen masyarakat. ”Persoalan utama di Myanmar adalah kemiskinan dan ketertinggalan,” katanya. Selain itu satu poin penting yang disampaikan Suu Kyi dan cukup mengejutkan adalah dia akan mengagendakan dialog dengan barat, dalam hal ini Amerika Serikat dan Uni Eropa. Tujuannya adalah agar negara-negara barat mau mencabut sanksi ekonomi yang selama ini mereka berlakukan terhadap Myanmar. ”Sanksi itu ternyata mengakibatkan rakyat Myanmar semakin miskin dan tertinggal,” kata Suu Kyi. Akibat dari sanksi tersebut, Myanmar memang kesulitan untuk melakukan perdagangan internasional. Akibatnya perekonomian Myanmar tidak bisa berkembang. Suu Kyi meninggalkan kantor NLD pukul 14.30 waktu setempat. Sebelum pulang dia kembali mendekati massa dan melambaikan tangan. (tom)

Tags :
Kategori :

Terkait