Sutarman Tidak Punya Rekening, Hari Ini Fit and Proper Test Calon Kapolri

Kamis 17-10-2013,12:53 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

JAKARTA - Kepastian siapa Kapolri penerus Jenderal Timur Pradopo ditentukan hari ini. Komisi III DPR mengagendakan fit and proper test bagi calon tunggal Kapolri Komjen Sutarman pagi ini. Kemarin, sehari sebelum uji kepatutan dan kelayakan itu dilaksanakan, Komisi III DPR melakukan pertemuan dengan PPATK dan Kompolnas terkait kekayaan yang dimiliki Sutarman. Rapat tertutup sekitar dua jam itu membahas kredibilitas Sutarman sebagai calon Kapolri. Banyak  hal yang dibahas. Salah satunya, rekening bank Sutarman. PPATK menyatakan, sejak 2008 Sutarman tidak lagi memiliki rekening di bank manapun. Ditemui setelah rapat, Ketua PPATK M. Yusuf menyatakan bahwa Sutarman pernah memiliki empat rekening bank. “Tapi, sudah ditutup semua pada 2008,” terangnya di kompleks parlemen Jakarta kemarin (16/10). Itu berarti kali terakhir Sutarman memiliki rekening bank saat dia menjabat Kapolda Kepulauan Riau dengan pangkat brigjen. Yusuf menjelaskan, sebelum ditutup, isi rekening Sutarman secara keseluruhan berada di kisaran ratusan juta rupiah. Sementara PPATK menyatakan seluruh rekening tersebut clear. Tidak ada transaksi mencurigakan di rekening tersebut sampai alumnus Akpol 1981 itu menutupnya. Menurut Yusuf, Sutarman tergolong aktif menindaklanjuti temuan PPATK soal rekening mencurigakan. Beberapa kasus, antara lain transaksi fantastis Aiptu Labora Sitorus, kasus judi online yang berakhir dengan pembekuan 100 rekening, dan kasus kredit fiktif Bank Jatim oleh Yudi Setiawan, menjadi buktinya. Anggota Komisi III DPR Bambang Soesatyo menyatakan, persoalan rekening itu akan ditanyakan lebih jauh dalam fit and proper test hari ini. “Pertanyaan kami kemudian adalah di mana Pak Tarman menerima gaji. Artinya, kan cash (tunai),” ujarnya. Institusi Polri, ucap Bamsoet -panggilan Bambang Soesatyo- memang mengizinkan anggotanya mengambil gaji secara tunai. Sutarman pun berhak membuka dan menutup rekeningnya kapan saja karena tidak ada peraturan perundangan yang membatasi. Apakah hal tersebut janggal untuk seorang Kabareskrim, Bamsoet memilih berpikir positif. “Dugaan saya, dia menjaga dirinya demikian luar biasa sehingga sengaja tidak buka rekening,” lanjut politikus asal Partai Golkar itu. Ketua Komisi III DPR Pieter C. Zulkifli Simabuea menyatakan, pihaknya berupaya menggali informasi sebanyak-banyaknya mengenai Sutarman. Itulah alasan utama pihaknya mengundang Kompolnas. Menurut Pieter, Komisi III DPR ingin tahu lebih jauh rekam jejak Sutarman selama berkarir di korps Bhayangkara. “Bagaimana rekam jejak beliau semasa menjabat dari Kapoltabes sampai Kapolda dan lain-lain. Salah  satunya, tentang sikap gaya kepemimpinan,” ujarnya. Komisi III DPR juga menggali info dari sumber yang lain. Tidak hanya gaya kepemimpinan, namun juga ketegasan dan beberapa faktor lainnya. Karena itu, fit and proper test hari ini akan menjadi momen untuk mengorek habis-habisan siapa Sutarman. Anggota Kompolnas M. Nasser mengatakan, dalam rapat tersebut pihaknya mengungkapkan satu penilaian buruk soal Sutarman. Yakni, loyalitasnya. Loyalitas Sutarman kepada pimpinan dinilai berlebihan dan bisa berdampak buruk. “Bagaimanapun, kepentingan bangsa lebih utama daripada institusi,” ucapnya. Selebihnya, penilaian Kompolnas cukup positif. Sutarman unggul di berbagai aspek kepemimpinan maupun kinerja. Lagi pula, lanjut Nasser, Sutarman merupakan satu di antara tujuh calon Kapolri yang direkomendasikan Kompolnas ke presiden. (byu/dyn/fat)  

Tags :
Kategori :

Terkait