MAJALENGKA – Para petani albasia di desa Kodasari, Kecamatan Ligung mengeluhkan dengan kondisi tanaman terbakar. Informasi yang diperoleh koran ini, kebakaran puluhan pohon albasia tersebut terjadi sejak beberapa hari terakhir. Kondisi tersebut jelas membuat para petani mengalami kerugian yang signifikan. Menurut Idin, dari ratusan tanaman albasia dengan luas lahan seperempat hekatare tersebut sebagiannya terbakar. Beberapa petani menduga terbakarnya albasia itu akibat ulah manusia yang tidak bertanggungjawab. Bisa saja dari puntung rokok yang dibuang mengakibatkan puluhan tanaman terbakar. “Mungkin saja ada yang sengaja membakar akibat puntung rokok. Atau bisa saja karena faktor cuaca panas di atas rata-rata mengakibatkan kondisi rumput terbakar,” ungkapnya, kemarin (17/10). Akibat musibah tersebut, Idin mengalami kerugian jutaan rupiah karena kondisi tanaman mati. Harga kayu pohon jenis albasia sendiri cukup tinggi sehingga banyak petani di daerah dataran rendah yang menanamnya. Selain itu, perawatan tanaman tersebut juga tidak rutin, karena tanaman mampu bertahan tanpa banyaknya air. Senada juga diungkapkan Muryati, dari seperempat hektare lebih tanaman albasia miliknya beberapa petak di antaranya terbakar. Belum diketahui secara pasti penyebab terbakarnya kondisi jenis tanaman tersebut. Yang pasti beberapa petani di desa Kodasari mengalami kerugian yang cukup signifikan. “Sebelumnya tidak ada masalah hingga usia pohon lebih dari satu tahun pasca tanam. Saya kaget ketika melihat kondisi pohon pada mati karena terbakar. Saya juga enggak tahu persis kejadian ini terjadi,” tambahnya. Para petani di desa tersebut berharap kejadian tersebut bukan unsur kesengajaan yang dilakukan oleh oknum seseorang. Pasalnya, warga menilai kondisi tanah di desa itu cukup bagus untuk ditanami beberapa bibit pohon maupun jenis tanaman lainnya. (ono)
Terbakar, Petani Albasia Merugi
Jumat 18-10-2013,11:44 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :