Pembangunan BIJB Kertajati Sudah Dimulai

Jumat 18-10-2013,11:44 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA- Informasi mengenai Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) tidak jadi dibangun di Kertajati, dibantah tegas Sekda Kabupaten Majalengka Drs H Ade Rachmat Ali MSi. Menurutnya, pembangunan BIJB di Kabupaten Majalengka sama sekali tidak terpengaruh rencana pembangunan bandara di Kabupaten Karawang yang disponsori pihak swasta, bukan pemerintah Jawa Barat. “Orang yang mengatakan pembangunan BIJB di Majalengka batal itu benar-benar pernyataan yang salah, karena proses pembangunan tahap awal sudah dimulai sejak lama oleh salah satu perusahaan BUMN. Pengerjaan tahap awal dimulai dari pembangunan runway (landasan, red) dan pemerintah sudah membebaskan lahan seluas 800 hektare dari 1.800 yang dibutuhkan untuk lokasi bandara,” jelas Ade Rachmat Ali didampingi Kabag Humas Setda Majalengka Drs Maman Sutiman kepada Radar, kemarin (17/10). Dikatakan Ade, sebagai ketua panitia pengadaan tanah (P2T) lahan BIJB Kertajati Majalengka, dirinya mengetahui betul perkembangan dan tahapan-tahapan pembangunan yang saat ini sedang berlangsung terkait mega proyek bandara tersebut. Pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah mengeluarkan anggaran sangat besar untuk pengadaan lahan BIJB, tentunya tidak akan mudah memindahkan lokasi pembangunan mega proyek yang jelas-jelas tahap awal pembangunannya sudah dimulai. Selain itu juga, kata dia, pembangunan BIJB Kertajati merupakan salah satu proyek nasional yang sudah masuk dalam pelaksanaan program Master plan Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI). Karena itu, pemerintah pusat melalui anggaran pendapatan dan belanja negara (APBN) secara bertahap menganggarkan biaya pembangunannya, seperti untuk memulai tahap awal dengan anggaran sebesar Rp115 miliar. “Jika pengadaan lahannya sudah dilakukan dan pembangunan tahap awalnya telah dimulai, bagaimana mau dikatakan tidak jadi proyek yang begitu besar. Kalau berbicara sesuatu menyangkut program yang dilakukan pemerintah harusnya tahu lapangan, jangan hanya asal bicara karena itu bisa menyesatkan,” ujar Ade. Lanjut dia, mengenai pengerjaan runway BIJB yang merupakan pembangunan tahap awal dari mega proyek tersebut, saat ini tinggal menunggu secara resmi launching-nya. Proses pembangunan yang menjadi tanggung jawab dari Kementerian Perhubungan tersebut, pelaksanaannya dilakukan secara bertahap mengingat anggarannya yang cukup besar. “Jadi sekali lagi program pembangunan BIJB Kertajati, Kabupaten Majalengka sama sekali tidak terpengaruh dengan berita ataupun proyek bandara di Kabupaten Karawang yang diprakarsai oleh pihak swasta. Sebab, pemerintah Provinsi Jawa Barat sendiri sampai saat ini hanya fokus kepada pelaksanaan pembangunan BIJB Kertajati yang menjadi salah satu agenda besarnya dan sudah direncanankan cukup lama,” tandas Ade. Ditambahkannya, pembangunan BIJB Kertajati yang dilakukan pemerintah Provinsi Jawa Barat dan pusat tentunya memiliki tujuan yang sangat baik yakni mengembangkan perekonomian nasional dan mengatasi masalah yang selama ini dihadapi di Ibu Kota Jakarta. Pembangunan BIJB sangat strategis karena ditunjang proyek pembangunan nasional lainnya, yakni Tol Cikampek-Palimanan (Cikapa) dan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisundawu) serta banyak berdirinya beberapa pabrik besar di Majalengka yang menyerap tenaga kerja ribuan orang. (eko)  

Tags :
Kategori :

Terkait