DUTA Besar China untuk PBB Zhang Jun dalam sidang yang berlangsung pada Senin (31/1) waktu setempat. Dalam pernyatannya, perwakilan tetap China untuk PBB itu menyerukan diplomasi lembut, diam-diam dan tenang, alih-alih \'diplomasi megafon\' atas ketegangan yang terjadi antara dua negara Eropa Timur itu.
“Baru-baru ini memang ada ketegangan terkait masalah Ukraina. Kami memperhatikan apa sebenarnya yang menyebabkan ketegangan itu,\" kata Zhang, menyebut AS dan sebagai penyebar ketegangan, seperti dikutip dari CGTN, Selasa (1/2).
\"Beberapa negara yang dipimpin oleh Amerika Serikat telah mengklaim bahwa ada perang yang membayangi di Ukraina,\" ujarnya.
Zhang juga mempertanyakan aoa yang menjadi dasar AS bersama sekutunya menggemakan invasi, sementara Rusia dan Ukraina sendiri menepis kemungkinan seperti itu.
BACA JUGA:
· Masjid Kuno Bondan Indramayu, Bedug Ditabuh, Terdengar sampai Cirebon
· Jalan Baru Lingkar Timur Kuningan Sudah Ramai Pengendara, Jadi Wisata Dadakan
\"Rusia telah berulang kali menyatakan bahwa itu tidak memiliki rencana untuk melancarkan aksi militer apa pun. Dan Ukraina telah menjelaskan bahwa ia tidak membutuhkan perang,\" kata Zhang.
\"Dalam keadaan seperti itu, apa dasar negara-negara yang bersangkutan untuk bersikeras bahwa akan ada perang?,\" lanjutnya bertanya.
Zhang mengatakan, pihak-pihak terkait termasuk AS, Ukraina, Rusia, dan NATO harus tetap berusaha menyelesaikan perbedaan mereka melalui dialog dan negosiasi.
\"Yang sangat dibutuhkan sekarang adalah diplomasi yang tenang, bukan diplomasi megafon,\" katanya.
\"China sekali lagi meminta semua pihak terkait untuk tetap tenang, tidak melakukan apa pun untuk memperburuk ketegangan atau meningkatkan krisis dan menyelesaikan perbedaan mereka dengan benar melalui konsultasi dengan pijakan yang sama atas dasar saling menghormati dan sepenuhnya mempertimbangkan masalah keamanan satu sama lain,\" ujarnya.(rmol)
BACA JUGA:
· Ojol Geruduk Customer, Rupanya Ini Screenshot saat Dimaki-mak