Radarcirebon.com - Raja Pajajaran, Prabu Surawisesa, memimpin di tengah menguatnya pengaruh Islam di Tatar Sunda.
Kedatangan Portugis, juga turut memberikan pengaruh pada Kerajaan Sunda. Yang ketika itu mulai memasuki masa-masa penurunan pengaruh.
Di sisi lain, Kesultanan Banten, Kesultanan Cirebon dan Demak, kian kuat pengaruhnya dan mampu melebarkan kekuasaan.
Bahkan selama Prabu Surawisesa berkuasa, Kerajaan Sunda bertempur 14 kali sendirian menghadapi musuh-musuhnya.
Baca juga:
- Prabu Siliwangi Berasal dari Tempat Ini, saat Muda Memimpin Sindangkasih
- Wisata Offroad Cirebon Timur, Warga: Banyak yang Jatuh
Wilayah Pajajaran ketika itu, dikelilingi daerah dengan Islam yang kuat. Karenanya, perjanjian dengan Portugis dibuat Prabu Surawisesa sebagai strategi pertahanan.
Penguasaan Malaka oleh Portugis pada 1511 memberikan dua dampak pada Kerajaan Sunda, yang ketika itu mulai melewati masa keemasan setelah Prabu Siliwangi meninggal dunia.
Pelabuhan-pelabuhan di Pantai Utara Kerjaan Sunda menjadi ramai disinggahi muslim. Pengaruh Agama Islam pun kian kuat, termasuk kerajaan-kerajaannya.
Berita berlanjut di halaman berikutnya...
Baca juga:
- Wisata Jalan Rusak Cirebon Timur, Ibu Hamil Dilarang, Khawatir Brojol di Tengah Jalan
- Bupati Indramayu Tampilkan Tari Topeng Kelana Gandrung, Jadi Buah Bibir di HPN