Radarcirebon.com-JURU Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi mengatakan Kemenkes menerapkan kebijakan isolasi mandiri dan isolasi terpusat bagi pasien terpapar covid-19 varian omicron tanpa gejala (OTG) dan gejala ringan sejak awal.
Selain itu percepatan vaksinasi lengkap ditambah dengan vaksinasi lanjutan (booster) kini tengah digenjot untuk segera menciptakan imunitas kelompok secara meluas di Indonesia.
Meski disebut lebih ringan daripada Delta, varian Covid-19 Omicron juga dapat menyebabkan angka kesakitan dan beban pada rumah sakit.
Akan tetapi varian Omicron menimbulkan gejala lebih ringan kepada pasien bagi yang sudah mendapatkan vaksinasi lengkap dan booster.
BACA JUGA:
- Kecelakaan di Tegalgubug Cirebon, Pemotor Terlindas Truk, Warga Dukupuntang
- PCNU di Ciayumajakuning Mendukung SE Menag Soal Pangaturan TOA Masjid dan Musala
Kemenkes juga telah memperpendek jarak waktu pemberian dosis tiga atau booster baik bagi lansia dan masyarakat umum kini menjadi tiga bulan setelah mendapat vaksinasi primer.
Pemerintah terus berupaya mempercepat cakupan vaksinasi, salah satunya dengan mengurangi interval pemberian vaksinasi dosis primer dan lanjutan menjadi 3 bulan bagi lansia dan masyarakat umum usia di atas 18 tahun.
“Gejala terparah dan risiko meninggal bagi yang belum mendapatkan vaksinasi lengkap sangat tinggi,” kata Nadia dalam keterangan resmi, Senin (28/2).
Berita berlanjut di halaman berikutnya:
BACA JUGA:
- Kejagung Bakal Datang ke Cirebon, Menyikapi Soal Kasus Nurhayati
- Marcello Tahitoe Umumkan Jadi Vokalis Dewa 19
- PPKM Terbaru di Kota Cirebon, Tetap Level 4, Syarat Masuk Harus Kartu Vaksin atau Tes Antigen H-1