MAJALENGKA-Gebyar pertunjukan 1.000 angklung kria dan pelestarian budaya Sunda kaulinan urang lembur dalam rangka memperingati Hari Sumpah Pemuda ke 85 yang digelar di SMAN 1 Majalengka berlangsung meriah, Senin (28/10). Pagelaran angklung buatan para siswa SMAN 1 Majalengka tersebut langsung mendapat apresiasi dari Bupati Majalengka H Sutrisno SE MSi didampingi anggota DPR RI Maruarar Sirait yang datang ke lokasi acara meskipun dilakukannya secara mendadak. Karena acara bertajuk ngamumule budaya Sunda, maka dalam pagelaran tersebut seluruh siswa dan guru di sekolah favorit Kota Angin tersebut benar-benar menunjukkan corak kesundaan. Para guru dan siswa laki-laki seluruhnya menggunakan pakaian hitam-hitam layaknya jawara lengkap dengan ikat kepala atau bendo, sedangkan para guru perempuan dan siswinya mengenakan pakaian kebaya aneka warna warni. Selain itu juga, bahasa yang digunakan pembawa acara dan pidato panitia pelaksana serta kepala sekolah, seluruhnya diantarkan dengan bahasa Sunda sehingga nuansanya benar-benar nuansa Sunda. Terlebih dengan penampilan berbagai musik Sunda dan permainan zaman dulu yang biasa dilakukan anak-anak kampung di daerah Sunda seperti halnya enggrang, dadaluan, oray-orayan dan permainan lainnya. Dalam sambutannya Kepala SMAN 1 Majalengka Drs H Zaenal Mutaqin MPd mengatakan, gebyar 1.000 angklung merupakan salahsatu upaya untuk melestarikan kesenian Sunda yang dipadukan dengan semangat peringatan Sumpah Pemuda. 1.000 angklung yang dimainkan secara berbarengan oleh seluruh siswa merupakan hasil karya para siswa yang praktek kesenian dengan membuat langsung alat seninya. “SMAN 1 Majalengka memiliki rencana dan kini sudah memulai mengembangkan program Pembelajaran Berbasis Keunggulan Lokal (PBKL) yang salahsatunya kesenian Sunda seperti halnya angklung ini. Alat musik angklung selain bisa dipelajari bagaimana cara memainkannya, juga dapat dibuat langsung oleh anak-anak di sekolah kami karena memang bahan baku untuk membuatnya cukup melimpah di Majalengka,” jelas Zaenal Mutaqin. Dikatakan Iqin – sapaan akrab Zaenal Mutaqin, pihaknya bangga dengan inisiatif para siswa dan guru yang ingin menampilkan gebyar 1.000 angklung pada momen peringatan Hari Sumpah Pemuda. Hal ini menunjukkan, ternyata semangat generasi muda untuk berjuang melestarikan salahsatu kesenian sunda dan berbagai jenis permainan anak zaman dulu masih tinggi. Sementara itu, Bupati Majalengka H Sutrisno SE, MSi yang hadir ke SMAN 1 Majalengka setelah mengikuti upacara bendera peringatan Sumpah Pemuda di Alun-alun Majalengka mengatakan salut dan memberikan apresiasi kepada SMAN 1. Sekolah yang saat ini dipimpin Drs H Zaenal Mutaqin MPd secara fisik menunjukkan banyak perubahan dengan penataan yang semakin baik dan dari sisi pembelajaran banyak prestasi yang diraih sekolah dan para siswanya. “Gebyar 1.000 angklung ini sangat bagus sekali dan saya memberikan apresiasi kepada para siswa, guru dan kepala sekolah di SMAN 1 Majalengka yang bekerja keras membantu melestarikan kesenian sunda. Sebab, kalau bukan generasi muda yang saat ini sedang menimba ilmu, mau siapa lagi yang akan melestarikan budaya dan kesenian sunda yang merupakan salahsatu kebanggaan kita urang sunda,” jelas Sutrisno. Menurut Sutrisno, sebagai kepala daerah dirinya mendukung penuh upaya pihak sekolah dalam hal ini SMAN 1 Majalengka yang memiliki program pembelajaran berbasis keunggulan lokal. Tentu saja harapannya dengan adanya upaya dari para siswa di bawah bimbingan para gurunya dalam mengembangkan seni dan budaya Sunda, maka sampai kapanpun akan tetap lestari. (eko)
Bupati Apresiasi Gebyar 1.000 Angklung
Selasa 29-10-2013,10:12 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :