Tujuh Siswa Kesurupan saat Upacara

Selasa 29-10-2013,10:22 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

CIREBON - Sekitar tujuh siswa SMPN 18 Kota Cirebon mengalami kesurupan saat melaksanakan upacara bendera hari Senin, (28/10). Peristiwa itu terjadi sekitar pukul 07.00 pagi. Korban kesurupan baru bisa ditenangkan hingga pukul 09.00. Wakasek Humas SMPN 18 Kota Cirebon, Yudi Biantoro menyebut kesurupan tersebut, tepatnya ketika pembina upacara sedang memberikan amanat upacara. \"Awalnya satu orang yang kesurupan, kemudian bertambah menjadi sekitar enam orang siswa. Saya juga kurang pasti soalnya tidak menghitung,\" ungkapnya. Dikatakan, kesurupan yang melanda siswa SMPN 8 ini, baru pertama kali terjadi di sekolah. Ia menambahkan, korban kesurupan ada yang berjenis kelamin laki-laki dan perempuan. Mereka berasal dari macam-macam tingkatan kelas dari kelas 7 hingga 9. \"Upacara sendiri langsung dilanjutkan, setelah para siswa yang kesurupan dipindahkan ke ruangan UKS,\" tukasnya. Yudi berkata, pihak sekolah segera melakukan penanganan. Pihak guru dibantu tokoh masyarakat setempat berhasil menenangkan korban hingga jam 9. \"Kebetulan di pihak guru ada juga yang bisa menangani kesurupan, ditambah bantuan dari para tokoh masyarakat. Ya sekitar jam 9 korban sudah mulai sadar,\" katanya. Mengenai penyebab kesurupan, Yudi menduga para siswa kondisinya memang ada yang mungkin belum sarapan. Ditambah lokasi sekolah yang tidak jauh dari kuburan. \"Ya ini saya rasa biasa aja, gak terlalu dibesar-besarkan. Kemungkinan anak-anak bisa saja memang belum sarapan di rumahnya,\" tukasnya. Sementara, usai kejadian tersebut, pihak sekolah kemudian memulangkan para siswa yang kesurupan. Itu mengingat kondisi yang masih sangat lemah. \"Kita pulangkan ke rumahnya masing-masing,\" ungkapnya. Setelah upacara para guru dan siswa juga melakukan doa bersama. Hal ini dilakukan untuk menjaga siswa lainnya supaya tidak ketakutan. Selain itu pihak sekolah juga secara rutin selalu menggelar pengajian yasinan dan tahlilan tiap jumat pagi. Yudi menyebut bahwa kegitan ini untuk menambah dan meningkatkan spiritualitas anak-anak. (jml)

Tags :
Kategori :

Terkait