Berkelahi dengan Anak Pejabat, Siswi Berprestasi Dipecat

Senin 22-11-2010,07:46 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA - Berdalih aksi solidaritas terhadap sesama teman, puluhan siswa SMAN 2 Majalengka menggelar unjukrasa di depan gerbang sekolah Jl Ahmad Yani, Sabtu (20/11) sekitar pukul 10.00 di saat jam istirahat. Mereka menuntut penjelasan terkait seorang rekan mereka yang sudah 6 hari  tidak diizinkan melanjutkan sekolah di SMAN 2  Majalengka. Sempat terjadi ketegangan dengan sejumlah guru saat para siswa menggelar unjukrasa di sekolahnya itu. Namun, akhirnya para siswa itu bisa beraudiensi dengan pihak sekolah di ruangan aula SMAN 2 Majalengka. Saat beraudiensi dengan pembantu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Ridwan, para siswa mempertanyakan soal tidak diizinkannya Imelda Rahayu pelajar  kelas XII IPS1 untuk ikut belajar. Menanggapi pertanyaan tersebut, Ridwan menjelaskan bahwa Imelda dilarang belajar di SMAN2 Majalengka karena tersangkut kasus kriminal. “Teman kalian itu tidak boleh belajar lagi di sekolah ini karena tersangkut kasus kriminal melakukan penganiayaan terhadap orang lain. Kalian tidak perlu memikirkan kasus ini. Tugas kalian hanya belajar bukan berunjukrasa,” katanya. Meski belum puas mendapatkan penjelasan dari pihak sekolah, pertemuan yang berjalan selama 2 jam  itu dipaksa bubar dan siswa kembali ke kelas masing-masing untuk belajar. Usai pertemuan, pembantu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Ridwan kepada Radar mengatakan, larangan Imelda untuk belajar di SMAN2 Majalengka berdasarkan hasil rapat kesepakatan seluruh pengajar. “Demi nama baik SMAN 2 Majalengka, hasil rapat para pengajar disini memutuskan untuk melarang Imelda melanjutkan belajar di SMAN2  Majalengka dan dianjurkan untuk mencari sekolah lain,” ujarnya. Dijelaskan Ridwan, siswi yang dikenal cerdas ini dilaporkan kepolisi oleh salah seorang pejabat di lingkungan Pemkab Majalengka setelah dituduh melakukan penganiayaan terhadap anaknya. “Jadi berdasarkan laporan kepolisian dan dikuatkan dengan bukti visum, siswi ini dilaporkan telah menganiaya Nisa seorang mahasiswi UGM anak pejabat Pemkab Majalengka. Kasus ini dilatarbelakangi dengan masalah rebutan pacar nama laki-lakinya itu Rendi,” jelas Ridwan. Ridwan sendiri tidak menyebutkan siapa pejabat Majalengka yang dimaksudkan itu. Namun dari penelusuran Radar, pejabat tersebut berinisial J, salah satu orang dekat Bupati Majalengka. Pernyataan pembantu wakil kepala sekolah bidang kesiswaan, Ridwan tersebut dibantah keras Imelda Rahayu di hadapan Sekda Majalengka, dan kepala Dinas Pendidikan Majalengka di kantor Disporabudpar, Sabtu (20/11). Dirinya mengaku tidak pernah melakukan penganiayaan terhadap Nisa. “Saya tidak menganiaya cuma berkelahi biasa. Tapi anehnya saya dilaporkan oleh orangtua Nisa ke polisi katanya saya melakukan penganiayaan. Setelah kasus itu, hari Selasa saya dilarang masuk ke sekolah dan disuruh pulang lagi oleh pihak sekolah tanpa penjelasan apa-apa dan juga tidak ada surat dari pihak sekolah,” ujar siswi terpintar se-Kabupaten Majalengka ini. Masih menurut Imelda, dirinya berharap dapat kembali bersekolah di SMAN 2 Kabupaten Majalengka. “Saya ingin kembali belajar di SMAN2  Majalengka karena waktunya tinggal 4 bulan lagi ikut ujian nasional,” tutur Imelda penuh harap. Sementara itu di tempat yang sama, Kepala Dinas Pendidikan Majalengka, H.Sanwasi kepada Radar mengaku belum menerima laporan tertulis dari pihak SMAN 2. “Saya belum menerima laporan secara tertulisnya, baru secara lisan hari ini (Sabtu, red). Langkah selanjutnya, kami akan menggelar rapat antar Disdik dengan pihak SMAN 2 Majalengka membahas kasus pelajar jenius yang dilarang belajar di SMAN 2 ini,” jelasnya. Masih di kesempatan yang sama, Sekertaris Daerah (Sekda) Majalengka, Drs H Ade Rachmat Ali mengharapkan agar Imelda Rahayu dapat bersekolah kembali di SMAN 2 Majalengka. “Saya sungguh prihatin dengan kasus ini. Sangat disayangkan jika seorang siswi jenius lalu dilarang untuk bersekolah. Siswi jenius ini merupakan aset Kabupaten Majalengka, apalagi cita-cita akan menjadi seorang guru. Jadi harapan saya, Imelda Rahayu ini dapat melanjutkan kembali belajar di SMAN 2 hingga lulus. Dan Imelda sudah berjanji akan berkelakuan baik selama belajar di SMAN 2,” pungkasnya.(rdh)

Tags :
Kategori :

Terkait