JAKARTA - Tim investigasi khusus TKI yang ditugaskan Presiden Susilo Bambang (SBY) menelusuri fakta penyiksaan dan pembunuhan buruh migrant Arab Saudi tak kunjung berangkat. Kendalanya, visa yang diajukan tim tersebut ditolak pemerintah Kerajaan Arab Saudi yang disampaikan melalui Kedubesnya di Jakarta. Hal itu cukup ironis mengingat tim terdiri dari sejumlah pejabat tinggi negara yang dipimpin langsung Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak Linda Amalia Sari Agum Gumelar. Tidak jelas benar alasan tak kunjung keluarnya visa tersebut membuat para anggota tim geram. “Saya tegaskan, sampai hari ini saya belum menerima visa. Enggak tau apa masalahnya, tapi kita hormati saja karena mereka berhak menentukan siapa yang boleh masuk ke negaranya,” ujar Linda dengan nada tinggi ketika ditemui di Jakarta Minggu kemarin (21/11). Linda pantas gusar. Karena tekanan dari media sangat besar terutama karena tak kunjung ada kejelasan kapan tim akan berangkat ke Arab Saudi. Sedangkan, kasus yang melibatkan dua TKI yakni Sumiati (korban penyiksaan asal Dompu, NTB) dan almarhumah Kikim Komalasari (TKW korban pembunuhan di Arab Saudi) terus bergulir tanpa kehadiran tim bantuan hukum dan perlindungan dari Indonesia. Menurut Linda, sejumlah anggota tim yang terdiri dari para pejabat gabungan esselon I dan II dari sejumlah instansi sudah jadi dalam satu-dua hari ini. Namun, visa khusus kunjungan Menteri masih belum jelas karena hanya bisa diputuskan oleh pihak berwenang di Kerajaan Arab Saudi dan bukan oleh Kedubesnya di Jakarta. “Jangan suudzon dulu. Baiknya saya tunggu dulu. Semoga pekan ini sudah ada kejelasan.” Kata dia. Besar kemungkinan, tim bentukan Presiden akan berangkat dalam dua kloter. Kelompok yang pertama terdiri dari para pejabat gabungan dari Kemenlu, Kemenakertrans, dan BNP2TKI yang akan berangkat. Sedangkan, Linda sebagai ketua tim akan menunggu izin Kerajaan Arab Saudi. (zul/iro)
Arab Saudi Tolak Visa Tim Investigasi TKI
Senin 22-11-2010,07:47 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :