Pagar BelakangPuskesmas Larangan Jebol

Senin 22-11-2010,07:50 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

HARJAMUKTI - Menyandang predikat Puskesmas dengan pelayanan terbaik tingkat provinsi dan nasional, tak menjadikan perhatian Pemkot Cirebon pada fisik Puskesmas Larangan berjalan maksimal. Lihat saja, sebagian tembok belakang dan pagar Puskesmas dibiarkan jebol. Artinya, keamanan Puskesmas ini sangat lemah, sebab gampang dimasuki siapa saja, termasuk yang bermaksud tidak baik. Radar belum mendapat keterangan resmi apa penyebab jebolnya pagar itu. Namun tak menutup kemungkinan terkena imbas proyek pelebaran anak kali Cikenis (AKC). Sebab di celah besar jebolnya pagar, kini dimanfaatkan untuk menyimpan material bebatuan sebagai bahan pengerjaan senderan kali. Kadinkes Kota Cirebon, dr Hj Kaptiningsih, belum ingin berkomentar saat ditanya kondisi memprihatinkan Puskesmas Larangan. “Nanti saya lihat dulu ya,” katanya beberapa hari lalu. Pengerjaan proyek AKC sendiri bukan tanpa masalah. Proyek yang meliputi pengerukan, pelebaran, dan pembuatan senderan kali tersebut diprotes warga karena dua pekan terakhir sempat terhenti. Bahkan warga RT 03 RW 18 Tampomas Mekar Asih mengancam akan mendemo Dinas PUESDM Kota Cirebon selaku penanggungjawab proyek, bila sampai Senin (22/11), pengerjaan tak dilanjutkan. Menurut Ketua RT 03 Agus Fakhrudin, pada Sabtu (20/11), terpantau ada 4 pekerja beraktivitas di kali yang membentang di tengah pemukiman itu. Tapi kemarin (21/11), proyek kembali terhenti karena tak ada pekerja datang. “Pengerjaan proyek seperti ogah-ogahan,” ujarnya dengan raut gelisah, khawatir hujan turun maka warga akan kembali kelimpungan menghadapi banjir dari luapan air kali. Dinas PUESDM terkesan tutup telinga dengan keluhan warga. Kritik pedas warga lewat koran ini seolah diabaikan. Kadis PUESDM Ir Supriyadi sulit ditemui. Bahkan upaya konfirmasi lewat telepon pun diacuhkan. Keterangan didapat dari Kabid Sumber Daya Air (SDA), Ir Nasrun Mansyur MM. Ia menjelaskan, berdasar kabar terakhir yang diterimanya, kontraktor menjanjikan melanjutkan pengerjaan pada Senin besok (22/11). “Kontraktornya sudah janji, katanya mau melanjutkan Senin (hari ini),” paparnya saat dihubungi via telepon. Nasrun menerangkan, persoalan batu yang menjadi alasan kontraktor menunda pekerjaan sementara, tidak lepas dari pengawasan pihaknya. Sebab DPUESDM tidak ingin terjadi persoalan di kemudian hari saat batu yang digunakan batu putih, bukan batu biasa. “Saya ingin batu biasa sajalah, khawatirnya nanti timbul pertanyaan,” ucapnya. Terkait perencanaan, Nasrun mengakui sungai Cikenis sulit untuk dikeruk, sebab khawatir tidak bisa mengalir akibat Sungai Cikalong, sebagai sungai muaranya memiliki kedalaman rendah. Karena itu dalam perencanaan sungai Cikenis adalah pelebaran. Saat ini pelebarannya baru 6 meter, tapi kelak bisa sampai 7 meter. Dengan kedalaman 1.5 meter, hilir sungai Cikenis pun akan dibuka kembali. Adapun soal pagar puskesmas, dinas sudah mengingatkan pemborongnya untuk menyelesaikan proyek sesuai waktu, sehingga tidak menimbulkan dampak tidak baik. “Pokoknya kita akan terus monitor yang dikerjakan oleh kontraktor.  Termasuk tentang pagar puskesmas, saya terus ingatkan kontraktornya,” tandasnya. Plt Sekretaris Dinas PUESDM, Mulyono menambahkan, bahwa pengerjaan proyek di lapangan harus selesai pada 15 Desember mendatang. Jika masih ada kontraktor tidak menyelesaikan tepat waktu, maka pembayaran hanya berlaku bagi yang telah dikerjakannya. Setelah itu putus kontrak, karena kontraktor dianggap telah wan prestasi. “Sanksinya cuma putus kontrak saja. Dan kami akan membayar bagi yang sudah dikerjakan, tidak lebih,” terangnya saat ditemui di ruang kerjanya belum lama ini. Menurut anggota komisi B DPRD Kota Cirebon, Udin Saefulah, Dinas PUESDM mestinya cepat tanggap dengan persoalan yang dirasakan warga. Sebagai wakil rakyat dari daerah pemilihan Harjamukti, dirinya merasa kecewa bila benar pengerjaan royek itu terhenti dengan alasan yang tidak dapat dimaklumi. “Dinas PUESDM seharusnya menyikapi serius permasalahan ini dengan meminta keterangan kontraktor proyek. Lalu menginformasikannya pada masyarakat, agar mereka merasa ada itikad baik dari penanggung jawab. Jangan kesannya masyarakat dicueki,” tuturnya. (ron/hen)

Tags :
Kategori :

Terkait