Menkeu: ETM Harus Didesain Adil dan Terjangkau

Senin 28-03-2022,18:00 WIB
Reporter : Leni Indarti Hasyim
Editor : Leni Indarti Hasyim

Radarcirebon.com - Pemerintah saat ini tengah menyiapkan mekanisme Energy Transition Mechanism (ETM) untuk melengkapi rencana penerapan carbon pricing dan mendorong transisi energi di Indonesia.

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengatakan bahwa biaya terbesar untuk penanganan climate change adalah pada sektor energi dan transportasi.

Sementara itu, Indonesia adalah penghasil coal/batu bara terbesar di dunia, dengan lebih dari 60% komposisi bauran energi Indonesia data ini berbasis batubara yaitu PLTU.

“Kalau Indonesia akan menurunkan CO2 atau bahkan menuju yang disebut net zero emission, maka kita harus bisa mentransformasikan energi kita menuju kepada energi hijau.

BACA JUGA:

Ini artinya sumber energi yang berasal dari batubara atau fossil fuels seperti minyak dan gas akan secara bertahap ditransformasikan,” jelas Menkeu saat berbicara pada Orasi Ilmiah Kuliah Umum Menteri Keuangan pada Magister Manajemen Universitas Indonesia, Jumat, 25 Maret 2022 secara daring.

Menkeu mengatakan bahwa hal ini menimbulkan tantangan yang sangat kompleks. Di satu sisi Indonesia punya sumberdaya batubara dan masih menggunakan PLTU dimana kebutuhan penggunaan energi akan terus meningkat.

2

Menkeu melanjutkan jika Indonesia akan mengurangi penggunaan batubara dan PLTU, maka Indonesia harus bisa mengkompensasikannya dengan ETM yang lebih tinggi.

Berita berlanjut di halaman berikutnya:

BACA JUGA:

Tags :
Kategori :

Terkait