Radarcirebon.com - Presiden Sri Langka Gotabaya Rajapaksa mengajak seluruh partai politik di parlemen untuk bersatu demi mengakhiri krisis ekonomi yang dihadapi negara.
Keputusan tersebut diambil setelah seluruh 26 menteri kabinet pemerintahan Rajapaksa mengundurkan diri, disusul keputusan serupa oleh Gubernur Bank Sentral Ajith Nivard Cabraal.
\"Presiden Gotabaya Rajapaksa mengajak semua partai politik untuk bersama-sama mencari solusi atas krisis nasional yang sedang berlangsung,\" kata pernyataan pemerintah pada Senin (4/4).
“Mengingat ini kebutuhan nasional, sudah waktunya untuk bekerja bersama demi semua warga negara dan generasi mendatang,” tambah pernyataan yang dikutip Reuters itu.
BACA JUGA:
- Jokowi Akui Bahasa Melayu sebagai Bahasa Resmi ASEAN? Diberitakan Media Malaysia
- Kecelakaan Pantura Cirebon, Berikut Identitas 6 Korban Tewas
Sri Lanka telah dibebani utang dan kesulitan membayar impor bahan bakar serta barang-barang lainnya. Krisis ekonomi membuat Sri Lanka menghadapi pemadaman listrik hingga 13 jam sehari.
Pengeluaran negara telah melebihi pendapatannya di bawah pemerintahan berturut-turut sementara produksi barang dan jasa yang dapat diperdagangkan tidak memadai.
Krisis memicu aksi protes besar-besaran di Sri Lanka, membuat pengunjuk rasa berkumpul di kediaman presiden.
\"Tuntutan di jalan adalah bahwa Gotabaya Rajapaksa harus pergi. Dia adalah targetnya,\" kata direktur eksekutif lembaga pemikir Center for Policy Alternatives, Paikiasothy Saravanamuttu. (rmol)
BACA JUGA:
- Proses Evakuasi Korban Tabrakan Toyota Avanza di Playangan Cirebon Berlangsung Dramatis
- Kecelakaan di Jalur Pantura Cirebon, Berikut Fakta-fakta Kejadian