JAKARTA - Timnas Indonesia Pra Piala Asia (PPA) 2015 sudah bertolak untuk menjalani uji coba ke Korea Utara (Korut), kemarin malam (7/11). Sebelum berangkat, timnas sempat melakoni latihan terakhir, kemarin pagi, untuk memaksimalkan organisasi pertahanan. Dalam sesi latihan yang digelar di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) itu, timnas terlihat mendapatkan materi latihan tanpa bola sekitar 20 menit. Dimana, pemain diminta untuk melakukan pergerakan tanpa bola yang merupakan bagian dari latihan mengorganisasi permainan terutama lini belakang. \"Sekarang pemain tak perlu andalkan komunikasi untuk organisasi permainan, mereka sudah memiliki pemahaman tanpa harus berkata-kata,\" kata Jacksen F Tiago, Pelatih Timnas Senior. Dengan latihan organisasi permainan bertahap yang dijalankan olehnya, Jacksen menilai pemain menunjukkan progess yang signifikan. Jika sebemnya masih harus saling mengingatkan, meneriaki temannya, kini itu mulai berkurang. \"Semua pemain sudah paham, saat boal di sini, teman di sini, mereka harus apa. Sudah sistematis mereka, tak perlu komunikasi lagi,\" ujarnya. Meski demikian, progress ini manurut Jacksen masih belum teruji dalam keadaan tekanan di pertandingan. Untuk itu, dia mematangkan terlebih dahulu dalam latihan, dan akan mencobanya saat sparring melawan April 25 SC, di Pyongyang, Korut, 9 November mendatang. Bukan hanya organisasi, Jacksen juga melatih pemain-pemainnya untuk set piece corner kick dan tendangan bebas. Terlihat ada lima pemain yang secara bergantian mendapat tugas untuk mengambil bola mati tersebut. Boaz Salossa, Raphael Maitimo, Ahmad Bustomi, Ahmad Jufriyanto, dan Hasyim Kipuw, selama 20 menit mereka bergantian mengambil tendangan. Alasan Jacksen memilih mereka karena selama ini dinilai memiliki skill tendangan bola mati yang bagus. \"Saya cari yang di klub terbiasa dan memang bagus dalam passing maupun shooting. Bukan Cuma tendangan bebas atau corner, kami juga siapkan mereka untuk situasi dapat penalti,\" pelatih yang membawa Persipura Jayapura juara ISL tersebut. Timnas sendiri dijadwalkan tiba di Korut pada sore nanti sekitar pukul 17.00 waktu setempat. Karena itu, Jacksen sudah memutuskan pemain tak akan melakoni latihan dan uji lapangan karena masih jetlag. Boaz dkk baru akan uji lapangan dan latihan pada Sabtu (9/11) pagi. Mereka akan berada di sana sampai 11 November. Tujuannya, untuk aklimatisasi dan adaptasi sebelum ke Tiongkok yang diperkirakan cuacanya lebih ekstrem. \"Kalau taktik, strategi, organisai permainan sudah saya siapkan di Indonesia. Di sana, kami tinggal menguji, baik itu permainan maupun uji kondisi cuaca yang pasti sangat dingin,\" tandasnya. Sementara itu, Boaz menyebutkan saat ini kekuatan tim sudah menunjukkan peningkatan. Belajar dari pertemuan pertama di SUGBK yang berakhir 1-1 melawan Tiongkok, pemain sudah tahu apa kelemahan lawan yang harus dimanfaatkan. Dari sisi aklimatisasi dan cuaca, Boaz pun sudah menjelaskan bahwa belajar dari pengalaman Persipura Jayapura pada 2010 silam, saat ini persiapan perlengkapan lebih baik. \"Kami optimis bisa membawa poin dari Tiongkok. Kami akan lihat permainan di Korut, evaluasi dan perbaiki sehingga maksimal lawan Tiongkok,\" tegasnya. (aam) DALAM ANGKA 6: Jenis perlengkapan tambahan dibawa timnas untuk memaksimalkan persiapan menghadapi cuaca ekstrem di Tiongkok. 2: Pemain sudah hampir maksimal kondisinya setelah sempat menurun karena flu (Mitimo) dan cedera kaki kanan (Ahmad Jufriyanto). 13: Gol, jumlah kebobolan timnas selama dilatih Jacksen, namun melawan tim sesama Asia, pertahanan timnas baru kebobolan 1 gol. Hasil Tim di Bawah Jacksen vs Belanda 0-3 vs Arsenal 0-7 vs Liverpool 0-2 vs Filipina 2-0 vs Tiongkok 1-1 vs Kirgiztan 4-0
Organisasi Pertahanan Menjanjikan
Jumat 08-11-2013,14:05 WIB
Editor : Dedi Darmawan
Kategori :