**Para Aktivis Adakan Rembug MAJALENGKA – Sejumlah komunitas mengadakan pertemuan di bawah pohon depan gedung DPRD Kabupaten Majalengka, kemarin. Meskipun dalam suasana santai, namun para aktivis itu serius menggagas apa yang mereka sebut dengan Majalengka Inovatif. Pantauan Radar, pertemuan dalam suasana penuh keakraban diselingi canda tawa sejak acara dimulai pukul 15.30 hingga menjelang magrib. Hadir dalam kesempatan itu, sejumlah elemen dan komunitas dari berbagai daerah di antaranya Perwakilan dari PNPM Perkotaan, Komunitas Saung Eurih, Komunitas Iket Sunda Majalengka, Dasi putih, Kirik Nguyuh, Majalengka Info, Inovatife Youth Comunity, Jatiwangi Arat Factory (JAF), Pustaka Kamuncen Rajagaluh, Apel dan berbagai elemen masyarakat lainnya. Menurut Pupuh KIS Majalengka, Erry Sukmana, munculnya gagasan Majalengka sebagai Kota Inovatif atau Majalengka Inovatif, berawal dari kegelisahan Vedi Sumantri dalam statusnya di facebook: \" Setelah era perjuangan....INDONESIA MERDEKA...kini saatnya INDONESIA KREATIF sebagai payung besar Negara...dan Cimahi menjadi duta animasi... ujar sekjen Kemenparekraf... lalu Majalengka ....???? Status tersebut menggelitik orang-orang yang peduli Majalengka hingga menjadi topik diskusi dan akhirnya sepakat top-top leader komunitas di Majalengka berkumpul untuk mambahas Majalengka ke depan. Dalam kesempatan tersebut, muncul wacana untuk menjadikan Majalengka sebagai Kota Inovasi. Menurut Vedi, kata inovasi ini dapat menjadi payung besar yang mewakili berbagai kelompok-kelompok kreatif dengan bidang garapan yang berbeda, kalau di majalengka terdapat 26 kecamatan minimal punya 26 inovasi. Menjadikan Majalengka sebagai Kota Inovasi merupakan agenda besar, bukan hanya tampak dari sisi luar melainkan inovasi tersebut harus menjadi jiwa berbagai kelompok di masyarakat, perlu kampanye yang inovatif untuk menumbuhkan kesadaran tersebut. Senada, Kelompok Pemuda Saung Eurih Kelurahan Cicurug, Eman Kurdiman menyertakan bahwa Visi Makmur adalah Visi Pemkab Majalengka. Sedangkan Visi Majalengka Inovatif yang digagas sejumlah komunitas dan elemen masyarakat adalah visi masyarakat Kabupaten Majalengka yang berharap bisa membangun ruang yang inovatif di masyarakat. Ditegaskan mantan Ketua PPI Kabupaten Majalengka ini, berkumpulnya sejumlah komunitas dan elemen ini bukan untuk membuat kelompok tertentu, tapi untuk menyatukan persepsi demi membangun Kabupaten Majalengka dalam segala bidang. Dalam pertemuan ini, tidak ada koordinator atau ketuanya, tapi berangkat dari rasa keikhlasan dan kesamaan pandangan demi membangun Kabupaten Majalengka. Adanya kemunculan wacana yang berawal dari pertemuan di Saung Eurih ini, dirinya dan Kelompok Saung Eurih sempat diundang ke kantor Bapeda untuk sharing tentang munculnya gagasan visi Majalengka Inovatif tersebut. “Kami akan terus gaungkan gagasan visi Majalengka Inovatif ini dan akan rutin setiap Sabtu sore berkumpul di kompleks gedung juang Kabupaten Majalengka. Dan uniknya, pertemuan para komunitas ini tanpa undangan resmi, tapi secara lisan dan ikhlas,” ujarnya. Sementara itu, Pemilik Pustaka Kemuncen Rajagaluh Oom Somara De Uci menyambut positif gagasan sejumlah komunitas membuat visi Majalengka Inovatif tersebut. Bahkan sebagai bentuk dukungannya itu, ia telah membuat lambang Rajagaluh. Oom juga mengkritik hingga kini Pemkab Majalengka belum membuat lambang Sindangkasih. “Sebagai bentuk inovasi saya telah membuat lambang Rajagaluh,” kata Oom sambil menunjukkan lambang Rajagaluh yang telah dibuatnya itu. Sedangkan Ketua Asisiasi Perempuan Pecinta Lingkungan (Apel) Lilis Solihat menyatakan mendukung gagasan tersebut dan siap bersinergi untuk menyelamatkan lingkungan alam di Kabupaten Majalengka. (ara) FOTO: ALMUARAS/RADAR MAJALENGKA BEREMBUG. Sejumlah komunitas dan elemen masyarakat menggagas visi Majalengka Inovatif pose di depan patung di depan gedung Juang Komplek DPRD Kabupaten Majalengka kemarin (10/11) foto almuaras
Gagas Majalengka Inovatif
Minggu 10-11-2013,11:34 WIB
Editor : Dian Arief Setiawan
Kategori :