Anggaran Pilbup Sisa Rp1,2 M

Jumat 22-11-2013,10:57 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

MAJALENGKA -  Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Majalengka patut diacungi jempol dalam hal pengelolaan anggaran pemilihan bupati/wakil bupati (Pilbup) Majalengka 2013. Pasalnya, anggaran pilbup sebesar Rp16,3 miliar yang terbilang cukup minim itu, ternyata masih tersisa Rp1,2 miliar. Padahal, semula dikhawatirkan tidak akan mencukupi karena awalnya diperhitungkan bakal menghabiskan Rp30 miliar. Ketua KPU Kabupaten Majalengka Supriatna SAg menuturkan, bahwa kekhawatiran awal yang menganggap anggaran itu sangat minim dan jauh dari kewajaran, berhasil disiasati pihaknya dengan penyelenggaran pilbup yang efisien, tanpa mengenyampingkan syarat sahnya pelaksanaan pilbup. “Kalau keberhasilan pilbup diukur dari angka partisipasi pemilih. Kita tetap bersyukur bahwa pada pilbup kemarin angka partisipasi pemilih yang masuk berada di kisaran 72 persen. Ini sudah cukup baik kalau dibandingkan dengan daerah lain dan jika mengingat anggaran yang diberikan minim. Tapi, pada akhir proses, ternyata anggaran pilbup itu masih sisa Rp1,2 miliar,” kata dia saat rapat dengar pendapat dengan Komisi A DPRD Kabupaten Majalengka tentang laporan pelaksanaan pilbup, kemarin (21/11). Padahal, kata dia, dengan anggaran yang minim ini, dalam pelaksanaan pilbup September lalu, agenda sosialisasi untuk meningkatkan partisipasi pemilih, lebih jarang dilaksanakan, ketimbang agenda sosialisasi dalam momen pemilihan gubernur (pilgub) sebelumnya. Namun, hal ini tidak menjadikan angka partisipasi pemilih di Majalengka turun drastis. “Kalau dibandingkan dengan angka partisipasi pemilih di pilgub memang ada penurunan nol koma sekian persen, dari sebelumnya 73 sekian persen. Tapi itu masih sesuai dengan target kita yang mencanangkan angka partisipasi pemilih di atas 70 persen,” tegasnya. Menurutnya, sisa dari anggaran ini akan dikembalikan pihaknya ke kas daerah, setelah seluruh tahapan pilbup berakhir, atau setelah dilantiknya bupati/wakil bupati terpilih 12 Desember mendatang. Komisioner Divisi Teknis Penyelengaraan Pemilu Dr H Diding Bajudi MSi menambahkan, anggaran pilbup yang masih sisa ini, beberapa di antaranya terdapat pada pos pengadaan logistik. Salah satunya, pengadaan kertas suara, yang semula ditaksir dengan harga hampir Rp1 miliar, ternyata di percetakan khusus kertas suara Kudus, harganya hanya di bawah Rp500 juta, jadi masih ada lebih beberapa ratus juta yang masih tersisa dan akan dikembalikan ke kas daerah. (azs)

Tags :
Kategori :

Terkait