“Kalau pengepul dari Cirebon, berapapun saya terima. Hitungan ons hingga kilogram saya hargai dengan uang. Karena mereka setiap hari datang. Kalau pengepul dari luar kota, ya harus hitungan kwintal, dan biasanya barang datang 3 hari sekali," ucap pria yang biasa dipanggi Gandi itu.
BACA JUGA:Kopda Muslimin Tewas, Diduga Minum Racun, Sempat Muntah di Rumah Orang Tua
BACA JUGA:Ngobeng Hari Jadi Cirebon Nanggap Wayang Golek di Kesambi Dalam
Sementara itu, Almi Roisah, salah seorang pekerja yang melakukan pengemasan cicak kering mengaku penghasilannya tergantung dari banyaknya cicak dari pengepul. Kalau lagi banyak, ia bisa bekerja dari pagi sampai sore.
Satu pack kemasan seberat 2 ons perempuan 34 tahun itu diupahi Rp2 ribu. Dalam sehari-hari rata-rata menghasilkan 50 kemasan, atau Rp100 ribu. Kalau stok cicak lagi banyak, bisa mendapatkan lebih.
“Sebagai penghasilan tambahan ibu rumah tangga sangat membantu. Setelah nganter anak sekolah baru ngemasin cicak," kata ibu dari 2 anak yang telah menekuni pengemasan cicak kering selama 2 tahun itu.
Saat dikemas, pekerja sekaligus melakukan pemilahan antara cicak grade A dan grade B. Almi mengaku melakoni pekerjaan untuk menambah-nambah jajan anak dan membantu penghasilan suami yang menjadi buruh pabrik.
BACA JUGA:Contra Flow dari Kota Cirebon ke Gunung Jati, Ada Kirab Ziarah Besok Siang, Begini Gambarannya
BACA JUGA:Mobil Edukasi Wujudkan Indonesia Bebas Dengue Hadir di Cirebon