Radarcirebon.com, JAKARTA - Gejala menopause pada pria kerap terjadi saat memasuki usia 40 atau awal 50-an tahun.
Menopause pria ditandai dengan sejumlah gejala yang dipengaruhi oleh beberapa perubahan dalam perilaku hingga metabolisme.
Kondisi seperti ini perlu diperhatikan secara khusus, biasanya dikenal sebagai menopause pria yang timbul denan diawali gejala tertentu.
Yang umum terjadi, gejala menopause pria seperti depresi, kehilangan dorongan seksual, disfungsi ereksi, perubahan suasana hati yang cepat, hingga kecenderungan mudah marah.
BACA JUGA:Wartawan Meninggal Dianiaya, Gara-gara Anak Tetangga Kencing Sembarangan
Dikutip dari PMJ NEWS, gejala lain yang mungkin terjadi saat seorang pria masuk pada fase menopause adalah perut membesar, payudara bertumbuh (man boobs).
Hingga penurunan energi, insomnia, konsentrasi buruk, serta maslaah daya ingat jangka pendek di usia paruh baya.
Menurut National Health Service (NHS), istilah menopause pria sebenarnya tidak begitu tepat.
Alasannya, istilah itu mengesankan gejala-gejala yang muncul disebabkan oleh penurunan kadar testosteron. Padahal, ini tak selalu jadi penyebabnya.
BACA JUGA:Terungkap! Pengakuan Najwa Soal Jilbab dan Jawaban Quraish Shihab
Kadar testosteron memang dapat menurun secara berkala. Penurunan ini bisa terjadi sebanyak kurang dari dua persen per tahun sejak pria memasuki usia 30 tahun.
Akan tetapi, NHS menilai penurunan ini kemungkinan bukan penyebab menopause pria.
Gejala-gejala menopause pria ini kemungkinan besar disebabkan oleh faktor gaya hidup seperti stres, depresi, hingga kecemasan.
Adapun beberapa faktor gaya hidup lain yang dapat menyebabkan menopause pria adalah kurang tidur, pola makan tak sehat, serta kurang bergerak aktif.
BACA JUGA:Keraton Pakungwati Cirebon, Luas Aslinya 50 Hektare, Termasuk Kasepuhan dan Kanoman
Konsumsi alkohol hingga merokok juga bisa berperan dalam terjadinya menopause pria.
Masalah hipogonadisme terkait usia atau late onset hypogonadism juga bisa menjadi penyebab munculnya gejala-gejala menopause pria.