"Kita melibatkan banyak pihak dari mulai Pemda untuk membantu pendataan, RSPAD, bagian kesehatan AD dan RS Ciremai, ini nantinya menjadi agenda berkelanjutan yang terus dilaksanakan,'' imbuhnya.
BACA JUGA:Youtuber Bisa Mengalahkan Penghasilan Artis
Sementara itu, Deasy Larasati Country Manager Smile Train Indonesia mengatakan, kasus bibir sumbing bisa tsrjadi akrena mukti faktor dimana salah satunya adalah kurangnya asupan saat ibu hamil sehingga kondisi anak saat lahir menjadi kurang lengkap.
"Faktor penyebabnya banyak, tapi slaah satunya karena kurang asupan saat ibu hamil," bebernya.
Menurut dia, Indonesia menjadi nwgara ketiga didunia untuk kasus bibirnl sumbing. Wilayah dengan populasi penduduk banyak berpotensi banyak ditemukannya kasus bibir sumbing.
"Setiap 700 kelahiran baru, itu ada 1 kasus bibir Sumbing. Jawa Barat inikan penduduknya banyak, hampir sekitar 50 juta jiwa, otomatis angka kelahiran juga tinggi dan kasus bibir sumbing juga menjadi banyak," katanya.
BACA JUGA:3 Atlet Bulu Tangkis Indonesia Paling Sukses di Kejuaraan Dunia, 2 Orang Masih Aktif
BACA JUGA:Lowongan Kerja Cirebon 2022 Lulusan SMA dan SMK
Smile Train kata Deasy sudah berkecimpung dalam kegiatan serupa sejak lama, NGO yang berbasis di New york tersebut tersebar di 80 Negara. Train Simle sendiri sudah melakukan lebih dari 100 ribu operasi di Indonesia sejak 2002.
"Program dengan TNI kita mulai sejak 2012 yang kemarin sempat terkendala pandemi dan sekarang baru kick off lagi, target kita bisa terus berkontribusi untuk mewujudkan senyum bahagia sesuai dengan gerakan smile train," ungkapnya.
Kegiatan tersebut, juga hadiri juga Pj Sekda Kabupaten Corebon Hendra Nirmala, Kadis DPMD Erus Rusmana, Camat Ciledug Agung Firmansyah dan para Danramil.