Sekda Palsu Resahkan Para Kepsek

Senin 25-11-2013,13:56 WIB
Reporter : Dedi Darmawan
Editor : Dedi Darmawan

KEJAKSAN– Pemerasan oleh oknum tidak bertanggung jawab mencatut nama Pelaksana Tugas Sekretaris Daerah (Plt Sekda) Drs H Arman Surahman MSi. Sang penelepon seperti layaknya ajudan, meminta sejumlah uang kepada beberapa kepala sekolah (kepsek). Beberapa hari terakhir, para kepsek bingung dengan keinginan plt sekda dan wali kota. Pasalnya, melalui orang yang mengaku ajudan dan dekat dengan dua pejabat Kota Cirebon itu, oknum tersebut meminta sejumlah uang. “Tujuannya tidak jelas. Ujungnya minta uang,” ujar salah satu kepsek yang enggan dikorankan namanya, Minggu (24/11). Para kepsek yakin, sang penelepon itu hanya mencatut nama plt sekda dan wali kota. Sebab, beberapa kepsek memahami karakter kedua pejabat itu. Untuk modus operandi atau cara yang dilakukan dalam menjerat para kepsek, dengan menelepon sejumlah staf Tata Usaha (TU) di sekolah yang dituju, untuk menyampaikan agar kepala sekolah masing-masing segera menghubungi wali kota atau sekda. Tidak hanya itu, lanjutnya, oknum bersuara laki-laki itu memberikan nomor telepon genggam tertentu. Di mana, kepala sekolah diminta segera menghubungi nomor tersebut terkait keinginan meminta sejumlag uang yang disampaikan. Oknum itu, mengaku orang dekat wali kota dan sekda. Melalui sambungan telepon itu, dengan gaya suara dan ciri khas layaknya ajudan, meminta segera menghubungi sekda. Karena, lanjut kepala sekolah itu, disebutnya sekda menunggu komunikasi dari kepala sekolah. “Saya merasa aneh, apa iya sekelas sekda minta uang langsung kepada kepala sekolah. Kalau iya benar, bisa melalui kepala dinas pendidikan atau ketua PGRI,” terang sumber Radar. Karena penasaran, kepala sekolak itu langsung menelepon nomor yang dimaksud. Namun, saat sudah tersambung dengan nomor yang dituju, aksen suara dan gaya bicara tidak seperti Plt Sekda Arman Surahman yang dia kenal selama ini. “Saya tahu gaya bicara dan suara Pak Arman,” terangnya. Merasa curiga, kepala sekolah itu langsung memutuskan telepon dengan alasan kurang sinyal. Sebelum menutup telepon, kepala sekolah itu meminta langsung menghadap sambil membawa uang yang diminta. Namun, oleh oknum tersebut dilarang dengan alasan Plt sekda sedang rapat. Di sini, kepala sekolah mulai curiga akan upaya oknum sebagai bentuk penipuan. Meyakini hal itu, dia tidak melanjutkan pembicaraan dan tidak pula menyerahkan uang kepada Plt sekda seperti yang diminta. Kepala sekolah lain yang enggan dikorankan namanya juga, menceritakan hal serupa. Di mana, setelah menelepon langsung nomor yang disebut milik Plt sekda, dari ujung suara oknum yang memerankan Arman Surahman itu, langsung menyebutkan nama kepala sekolah seperti sudah kenal akrab. Padahal, sang kepala sekolah meyakini, Arman Surahman tidak begitu kenal dengan dirinya. “Oknum yang mengaku sekda itu menawarkan berbagai bangunan kelas dalam waktu dekat. Syaratnya, memberikan sejumlah uang,” tukasnya. Menanggapi hal itu, Ketua PGRI Kota Cirebon Djodjo Sutardjo SE MM mengimbau agar para kepala sekolah untuk berhati-hati dan tidak perlu gelisah. Sebab, Djodjo memastikan oknum tersebut bukan Plt Sekda Arman Surahman. “Saya pastikan, tidak mungkin sekelas sekda melakukan hal itu,” ujarnya kepada Radar, Minggu (24/11). Menurutnya, ada prosedur tetap dan utuh, jika terjadi hal-hal mendesak. Setidaknya, jika sekda atau wali kota membutuhkan bantuan dana untuk kegiatan tertentu, misalnya, setidaknya ada rekomendasi dan komunikasi aktif dari Kepala Dinas Pendidikan Kota Cirebon, Anwar Sanusi SPd MSi. “Tidak perlu melayani oknum itu. Tidak jelas dan penipuan,” tegasnya. Percobaan penipuan itu, sudah diketahui Djodjo atas laporan beberapa kepala sekolah. Hal semacam ini, sering dilakukan oknum tidak bertanggung jawab kepada para kepala sekolah. (ysf) AKSI PENIPUAN - Penelepon mengaku sebagai Plt Sekda Drs H Arman Surahman MSi - Meminta sejumlah uang kepada para kepala sekolah - Menjanjikan proyek perbaikan di sekolah - Pelaku biasanya menelepon staf tata usaha (TU) di sekolah yang dituju, kemudian menyampaikan agar kepala sekolah masing-masing segera menghubungi wali kota atau sekda

Tags :
Kategori :

Terkait