Radarcirebon.com, JAKARTA - Partai politik yang tergabung dalam Koalisi Indonesia Bersatu (KIB) resmi mendaftarkan diri ke Komisi Pemilihan Umum (KPU) pada Rabu (10/8/2022).
Ketiga parpol anggota KIB dipimpin langsung masing-masing ketua umum mereka, Airlangga Hartarto (Golkar), Zulkifli Hasan (PAN), dan Suharso Monoarfa (PPP).
Pendaftaraan ke KPU pada Rabu sudah disepakati ketiga parpol sejak pekan lalu. Pemilihan hari Rabu mengambil momentum besar seperti yang dilakukan Presiden Joko Widodo pada sejumlah keputusan strategis.
Presiden Jokowi juga diketahui lahir pada Rabu. Selain itu, keputusan perombakan kabinet atau Reshuffle juga dilakukan Jokowi pada Hari Rabu.
BACA JUGA:Dugaan Kasus Korupsi, Pemeriksaan Aset di Goa Sunyaragi Ditunda
BACA JUGA:Tawuran Pelajar di Kota Cirebon Terjadi Lagi, 6 Orang Diamankan
Yakni, hari Rabu tangga 12 Agustus 2015, 27 Juli 2016, 17 Januari 2018, dan 15 Agustus 2018. Tanggal itu selalu bertepatan dengan penanggalan Jawa pada Rabu Pon dan Rabu Pahing.
Ketua Umum DPP Partai Golkar Airlangga Hartarto menuturkan, momentum pendaftaran yang dilakukan ketiga anggota KIB diharapkan menjadi tekad menciptakan pemilu yang terbebas dari politik identitas.
"Hari ini secara resmi pada hari Rabu, tanggal 10, ini tiga partai yaitu Partai PAN, Partai Golkar, dan PPP yang masuk dalam KIB mendaftarkan bersama-sama," kata Airlangga Hartarto di Kantor KPU, Jakarta, Rabu (10/8/2022).
Menurut Airlangga, KIB terlah bersepakat Pemilu 2024 harus mengusung filosofi yang jujur, adil, dan demokratis.
BACA JUGA:Graha Persib Dijaga Ratusan Polisi, Viking Diperkirakan 5 Ribu Orang
BACA JUGA:Ridwan Kamil Ibaratkan Permainan Persib Bandung Seperti Malam, Gelap
KIB juga bertekad menjadi penampung aspirasi masyarakat di pemilu nanti. "Kami berharap bahwa isu-isu primordial bisa ditinggalkan karena ini tidak pernah lebih penting lagi, sekarang adalah politik kebersamaan," katanya.
Ketua Umum PAN, Zulkifli Hasan mengamini pernyataan Airlangga dan berharap penyelenggaraan Pemilu 2024 dilaksanakan secara terbuka, berkualitas, dan beritegritas. Ia menegaskan, pemilu adalah sarana demokrasi untuk melakukan pendidikan kepada masyarakat.
"Sekali lagi nanti Pemilu 2024 akan menghasilkan pemimpin-pemimpin yang berintegritas yang berkualitas," katanya.